Cerita Film Inferno, Dikagumi Sekaligus Dikritik Tajam

Puput Puji Lestari diperbarui 01 Apr 2019, 14:45 WIB

Fimela.com, Jakarta Inferno, film adaptasi ketiga dari buku novel karya Dan Brown, sempat membuat para pecinta film terkagum-kagum. Salah satu unsur menarik dalam film yang rilis 2016 ini adalah banyaknya lokasi yang disuguhkan sejak awal hingga akhir.

Inferno yang digarap sutradara Ron Howard ini, menampilkan beragam adegan yang mengambil latar tempat bersejarah. Dimulai dari Florence dan Venice di Italia, sampai ke Istanbul, Turki.

Selama di Istanbul, Inferno mengambil lokasi di kawasan Bassilica Cistern. Hebatnya, film ini mampu membangkitkan pariwisata Turki setelah bertahun-tahun sempat mengalami keterpurukan.

 

 

What's On Fimela
Cuplikan film Inferno

Cerita yang disajikan dalam film Inferno ini berupa petualangan Robert Langdon yang diperankan oleh Tom Hanks. Sebagai seorang ahli simbol Harvard, Ia berusaha memecahkan misteri penyebaran virus jahat yang bertujuan untuk memusnahkan setengah populasi dunia, dengan bantuan dokter Sienna yang diperankan oleh Felicity Jones.

Pada awal peluncurannya, film Inferno sangat dinanti para penggemar film. Hal ini dikarenakan sosok Tom Hanks yang sudah lekat memerankan seri sebelumnya melalui ‘The Da Vinci Code’ dan ‘Angels and Demons’.

 

2 dari 3 halaman

Tom Hank

Foto: telegraph.co.uk

Kembalinya Tom Hanks dalam film Inferno garapan sutradara Ron Howard seakan memberikan angin segar bagi para penggemarnya. Pasalnya, novel Dan Brown selalu mendapat predikat Best Selling dengan plot cerita yang ditawarkannya.

Dalam mengadaptasi buku-buku Dan Brown, Ron Howard merupakan seseorang yang bisa dibilang sudah ahli. Howard sudah menggarap The Da Vinci Code hingga berbuah keberhasilan serta menggiring Angels & Demons dalam kesuksesan yang sama.

 

3 dari 3 halaman

Kritikan Tajam

Cuplikan film Inferno

Dilansir dari Cinema Blend, pembuatan film Inferno juga mengundang banyak sekali pertanyaan. Hal tersebut dikarenakan film tersebut meloncati buku biografi Dan Brown, yakni The Lost Symbol. Bagaimana tidak, The Lost Symbol sendiri merupakan sebuah buku yang bisa dibilang fenomenal.

"Ketika The Lost Symbol keluar, saya berpikir bahwa novel tersebut merupakan karya yang hebat. Sebuah material yang besar," ujarnya. Lebih lanjut ia menyatakan bahwa belum bisa memastikan apakah The Lost Symbol akan dibuat dan juga kapan. Pihak produksi pun masih memikirkan bagaimana cara mengadaptasi buku Dan Brown tersebut.

Meski Ron Howard mengaku bahwa masih belum mengetahui jawabannya, mereka masih mencoba untuk mencari cerah. Jadi, untuk kamu yang menyukai karya-karya Dan Brown, sebaiknya harus bersabar.