Fimela.com, Jakarta Nipsey Hussle, rapper yang masuk sebagai nominator Grammy ini meninggal dunia diusia 33 tahun, setelah mendapatkan beberapa kali tembakan di depan toko pakaiannya The Marathon Clothing di Los Angeles, Minggu (31/3) waktu setempat.
Menurut laporan kepolisian Los Angeles, Nipsey di tembak sekitar pukul 3.20 sore. Ia pun langsung dilarikan ke rumah sakit, namun sayang nyawanya tak tertolong.
What's On Fimela
powered by
Selain Nipsey Hussle juga ada dua korban lainnya, dan kini pihak kepolisian masih memburu pelaku yang melarikan diri. Melansir laman E!News, pelaku penembakan itu digambarkan sebagai seorang pria kulit hitam.
Beberapa jam sebelum kematiannya, Nipsey Hussle sempat melontarkan cuitan yang menyinggung soal permusuhan, "Having strong enemies is a blessing," tulisnya.
Nipsey Hussle yang lahir dengan nama Ermias Asghedom ini memang memiliki kehidupan yang cukup keras, di mana bergabung dengan geng jalanan Rollin' 60s saat masih remaja.
Kehidupan Dekat dengan Kematian
Nipsey Hussle bukanlah seorang yang berusaha menutupi masa lalunya. "Saya tumbuh dalam budaya geng," katanya dalam wawancara bersama Los Angeles Times.
Lebih lanjut, ia pun bercerita jika kehidupannya sangat dekat dengan kematian. "Kami berurusan dengan kematian, dengan pembunuhan. Rasanya seperti tinggal di zona perang, di mana orang mati di blok ini dan semua orang sedikit kebal melihatnya," tukas sang rapper.
Beranjak dewasa Nipsey pun kemudian memutuskan menjadi seorang aktivis dan terlibat dengan proyek seni Destination Crenshaw. Tak hanya itu, nominator Grammy kategori Best Rap Album ini juga pernah berkolaborasi dengan musisi papan atas lain seperti Ne-Yo, Kendrick Lamar, juga 50 Cent.