Jangan Pernah Menilai Kami Hanya dari Fisik atau Penampilan Luar Kami

Endah Wijayanti diperbarui 30 Mar 2019, 12:37 WIB

Fimela.com, Jakarta Setiap perempuan punya kekuatan untuk mengatasi setiap hambatan dan tantangan yang ada. Bahkan dalam setiap pilihan yang dibuat, perempuan bisa menjadi sosok yang istimewa. Perempuan memiliki hak menyuarakan keberaniannya memperjuangkan sesuatu yang lebih baik untuk dirinya dan juga bermanfaat bagi orang lain. Seperti tulisan dari Sahabat Fimela yang disertakan dalam Lomba My Voice Matters: Setiap Perempuan adalah Agen Perubahan ini.

***

Oleh: Virani Sabianti - Karawang

Suara Kami Juga Berharga

Ketika berbicara tentang suara, pernahkah kalian mempertimbangkan bagaimana wujud asli suara seorang wanita? Selayaknya manusia yang telah merdeka, seorang wanita harus didengar sorai suaranya. Entah sekecil apapun pendapatnya, sekecil apapun impiannya, bantulah kami untuk mencapainya. Pernahkah kalian berpikir bagaimana rasanya memiliki imajinasi yang luar biasa dengan suara lantang di tubuh mungil? Dianggap tidak akan kuat untuk menerjang rintangan? Kalian tentu tidak akan pernah merasakan itu, kecuali kalian adalah seorang wanita. Telah banyak kejadian di mana wanita tidak diapresiasi, dicemooh, bahkan dilecehkan. Tetap, mereka malah menyalahkan wanita atas kebenaran yang telah dilakukannya. Kami tahu pilihan hidup kami, kami tahu segala konsekuensi yang akan kami alami. Tetapi bukan berarti kalian dapat menghalangi jalan kami. Karena pada hakikatnya, semua manusia sama di mata Tuhan, kebaikannya yang dipertimbangkan.

Pernahkah kalian menemukan wanita yang keras hatinya? Tentu tidak. Sudah ada dalam garisan takdir bahwa wanita diciptakan dengan hati yang lembut, meskipun terkadang mengerikan jika melihat wanita sudah dingin seperti es, tetapi jika kalian memahami isi hati kami (yang hanya ingin ada saluran untuk mengeluarkan suara) kalian akan mendapati hati kami yang luluh menjadi lemah lembut. Tidak, wanita tidak bisa menjadi keras selama itu. Bentuk suara apa yang sebenarnya ingin kami sampaikan? Tenang, jika kalian mendengarnya dengan seksama, kalian akan menemukan kata kuncinya dan barulah kalian memahaminya. Anggap wanita ini sebagai kawan, kawan kalian yang akan rangkul dengan erat setiap saat. Jangan anggap kami sebagai objek, karena kami butuh kesetaraan dan kesadaran sekitar kami akan pentingnya peran kami. Kami bukan objek, dengar itu.

 

Ilustrasi Perempuan | unsplash.com

Percayalah, hanya beberapa yang ingin kami sampaikan. Yang pertama, jangan pernah menganggap kami remeh karena mungkin kurang tegasnya kami dalam mengambil keputusan. Wanita tidak akan bermain-main jika menyangkut tentang keputusan. Otak kami bekerja, hati kami bekerja, naluri kami bekerja. Mereka semua berkoordinasi dengan baik tanpa adanya celah.

Yang kedua, mengenai rasa percaya. Dapatkah kalian mempercayai kami seutuhnya? Kepercayaan yang kalian tumpahkan kepada seorang wanita semata-mata agar wanita percaya diri mengambil langkah hidupnya. Jalan hidupnya yang mungkin berliku akibat menanggung semua beban keluh kesah di dadanya, percayalah bahwa kami mampu melewati itu semua. Berilah kami kepercayaan penuh agar kami lebih berani menghadapi semua masalah, masalah yang manusiawi.

Yang ketiga, jangan pernah menilai kami hanya dari fisik atau penampilan kami, sesungguhnya yang kalian ucapkan mengenai tampilan luar kami hanya akan kami anggap sebagai angin yang berhembus saja. Jangan banding-bandingkan fisik antara satu wanita dengan wanita lain. Kami sama, sama-sama mempunyai mata indah yang tidak berbohong, sama-sama mempunyai lekuk senyum yang indah, dan sama-sama ingin dipedulikan tanpa pandang bulu.

 

ilustrasi perempuan/Photo by Aiony Haust on Unsplash

Ada kisah tentang seorang wanita yang mengalami masa-masa sulit. Ketika ia harus selalu dihadang untuk tersenyum, sementara batinnya sedang meminta pertolongan. Di satu sisi ada niat ingin menyerah karena keadaan, di satu sisi ada tekad yang lebih besar untuk bangkit dibanding putus asa. Kemauan wanita tersebut untuk bangkit sepadan dengan kerja kerasnya selama ini. Pada akhirnya, senyuman yang dahulu hanya riasan, sekarang menjadi kebiasaan. Sudah wanita itu ikhlaskan, sudah ia petik hikmah di balik setiap kejadian buruk yang menimpa hidupnya. Ada kalanya wanita memerlukan sebuah pelukan hangat tanpa dipinta, dan sebuah dukungan moral yang tak ternilai harganya untuk memberi motivasi jiwanya. Apakah kalian dapat mendengar suara sayup kami?

Marak beredar kabar bahwa wanita terlalu fanatik dalam memperjuangkan haknya. Menganggap wanita itu berat cita-citanya. Tanpa kalian sadari, semua perjuangan yang kami lewati merupakan bukti nyata. Pendidikan yang kami tempuh, sama dengan kalian. Dan seperti yang kalian lihat, kami bisa menaklukkan dunia dengan kemapanan kami dalam berpikir. Lalu, adapula yang memukul sama rata sifat-sifat wanita, semua tidak benar. Wanita yang sejati tidak akan berlama-lama bersolek di depan cermin hanya untuk memamerkan kepada dunia cantik parasnya. Wanita yang sejati, akan bersolek di depan cermin seraya bersorak di dalam hati, “Saya kuat. Saya berharga,” kepada dirinya sendiri. Dan dengan menampakkan keberanian, wanita dapat menyeimbangkan potensi manusia di muka bumi ini.

Genggamlah wanita sebagaimana kalian menggenggam mimpi-mimpi indah yang kalian bangun selama ini. Yakinilah bahwa suara kami, dapat membantu kalian mencapai semua mimpi itu. Jangan sampai terlewat, tangan halus kami senantiasa menyatu dan menyeru mengucapkan doa yang syahdu kepada Tuhan Yang Maha Esa agar kalian mencapai kesuksesan. Jika kalian masih berpikir suara wanita tidak pantas disandingkan, kalian harus berpikir sejuta kali. Karena untuk sekecil apapun kemungkinan, wanita yang berani akan menjadikan segala rintangan menjadi sebuah kemudahan. Kami yakin, kalian dapat mendengar suara kami.

 

Sharing Ilmu dan Pengalaman Dunia Jurnalistik Bersama Vivit Kavi dan Vena Annisa