Tuhan Juga Menciptakan Perempuan sebagai Makhluk yang Kuat

Endah Wijayanti diperbarui 30 Mar 2019, 10:39 WIB

Fimela.com, Jakarta Setiap perempuan punya kekuatan untuk mengatasi setiap hambatan dan tantangan yang ada. Bahkan dalam setiap pilihan yang dibuat, perempuan bisa menjadi sosok yang istimewa. Perempuan memiliki hak menyuarakan keberaniannya memperjuangkan sesuatu yang lebih baik untuk dirinya dan juga bermanfaat bagi orang lain. Seperti tulisan dari Sahabat Fimela yang disertakan dalam Lomba My Voice Matters: Setiap Perempuan adalah Agen Perubahan ini.

***

Oleh: Widya Septe - Mojokerto

Perempuan Berhak Memperoleh Kesetaraan yang Sama seperti Laki-laki International Women’s Day atau Hari Perempuan Sedunia diperingati setiap tanggal 8 Maret. Tujuan diperingatinya Hari Perempuan Sedunia adalah untuk memperjuangkan hak para perempuan dan sebagai wujud perdamaian dunia. Seringkali perempuan terintimidasi oleh laki-laki karena perbedaan gender. Tidak sedikit juga para lelaki dalam memandang perempuan itu rendah sehingga mereka para perempuan merasa tertindas. Lelaki menganggap perempuan itu kerjanya di dapur dan mengurusi rumah tangga. Perempuan dianggap lemah dan tidak mampu untuk melakukan pekerjaan laki-laki. Padahal pernyataan tersebut belum tentu benar. Seharusnya, perempuan memiliki kesetaraan yang sama seperti laki-laki, misalnya dalam bidang pendidikan, ekonomi, politik, sosial, budaya, dan masih banyak bidang lainnya.

Misalnya dalam pendidikan di Indonesia. Mungkin untuk masyarakat kota sudah banyak yang sadar bahwa perempuan juga berhak untuk mendapatkan kesempatan pendidikan yang tinggi, sama halnya dengan laki-laki. Namun, masih banyak masyarakat desa berpikiran bahwa perempuan tidak perlu mendapatkan pendidikan yang tinggi karena nantinya juga akan di rumah untuk mengurusi anak dan rumah tangga. Padahal dalam mengurusi anak dan rumah tangga diperlukan pengetahuan yang memadai. Karena, dari seorang perempuan yang kelak nantinya menjadi seorang ibu, di sinilah seorang anak mendapatkan pendidikan pertamanya. Sehingga seorang ibu juga disebut sebagai madrasah pertama bagi anaknya.

 

Ilustrasi./Copyright pexels.com/@mentatdgt-330508

Tidak hanya dalam hal pendidikan, dalam karier pun hendaknya demikian. Perempuan terkadang mendapatkan upah yang berbeda dengan laki-laki. Perempuan mendapatkan upah yang lebih rendah dari laki-laki. Tentu itu tindakan tidak adil terhadap kaum hawa. Sehingga dengan adanya peringatan Hari Perempuan Sedunia, banyak masyarakat yang sadar, khususnya kaum adam, bahwa perempuan juga memilki hak dan kesetaraan yang sama seperti laki-laki. Bahwa seorang perempuan mempunyai peranan yang besar terhadap kehidupan masyarakat. Tidak hanya laki-laki saja, perempuan juga dapat menjadi seorang pemimpin. Tuhan tidak menciptakan laki-laki saja sebagai makhluk yang kuat, namun Tuhan juga menciptakan perempuan sebagai makhluk yang kuat.

Mengapa aku katakan bahwa perempuan juga makhluk yang kuat? Seperti pengalaman yang aku dapatkan. Pernah aku lihat ketika aku pulang kuliah, aku lihat seorang ibu paruh baya yang bertubuh kecil sedang menjajakan dagangannya dengan berjalan kaki. Aku tidak tahu pasti isi dagangan ibu itu, tapi aku berasumsi dagangan yang ibu itu jajakan adalah makanan. Dagangan itu ditaruh di wadah besar yang terbuat dari anyaman bambu dan ibu itu menaruhnya di atas kepalanya. Tangan kirinya membawa baskom yang lumayan besar. Dengan tubuh ibu itu yang kecil, cukup berat untuk membawa dagangan di atas kepalanya.

Dari pengalaman yang aku ceritakan tersebut, bahwa tidak hanya laki-laki saja yang dapat mencari nafkah. Tapi perempuan juga bisa mencari nafkah untuk keluarganya selain mengurusi rumah tangga. Untuk itu, penting untuk menghargai perempuan dan perempuan juga berhak mendapatkan keadilan yang sama seperti laki-laki.

 

Sharing Ilmu dan Pengalaman Dunia Jurnalistik Bersama Vivit Kavi dan Vena Annisa