Cegah Berbagai Penyakit, Perlukah Menggunakan Pembalut Organik?

Karla Farhana diperbarui 02 Apr 2019, 12:30 WIB

Fimela.com, Jakarta Menstruasi, meski datang setiap bulan, tetap saja menjadi satu hal yang terus dibicarakan di kalangan perempuan. Selain mengenai berbagai gangguan siklus haid, pembalut juga menjadi topik yang paling sering dibicarakan. 

Selama ini, perempuan kebanyakan hanya berdiskusi mengenai pembalut mana yang nyaman, aman tanpa bocor, dan juga dapat memberikan efek dingin untuk kenyamanan yang ekstra. 

Namun, tidak banyak perempuan yang sadar mengenai kandungan bahan kimiawi yang terdapat di dalam pembalut. Dilansir dair Women's Health magazine, banyak pembalut yang mengadung bahan pestisida dan bahan-bahan sintetis yang dapat mengganggu masalah kesuburan dan kesehatan organ intim serta rahim. 

Belum lagi dioxin, yaitu bahan yang digunakan sebagai bleaching atau pemutih dalam pembuatan kertas, tampon, panty liners, popok dan pembalut. Juga BPA dan BPS yang dapat mengganggu kesehatan organ intim. Karena itu, kini banyak perempuan yang beralih ke penggunaan produk pembalut organik. 

What's On Fimela
2 dari 2 halaman

Pembalut Organik dan Manfaatnya

Ilustrasi kram menstruasi (iStockphoto)

Ahli endokrinologi reproduksi dan ginekolog di Housten Methodist, Rashmi Kudesia, MD, mengatakan, organic pads atau pembalut organik sebenarnya tidak begitu diperlukan untuk memelihara kesehatan organ intim. 

Sebagian perempuan menganggap pembalut organik sangat penting, karena bahan-bahan kimiawi yang terdapat pada pembalut reguler dapat langsung masuk ke dalam organ intim dan mengakibatkan gangguan kesehatan. Namun, menurut Rashimi, pembalut organik tidak harus digunakan semua perempuan. "Boleh, tetapi tidak urgent," katanya. 

Meskipun begitu, memang ada beberapa manfaat ketika perempuan menggunakan pembalut organik. Seperti menghindari iritasi bagi pemilik kulit yang sensitif juga mencegah ketidakseimbangan flora yang ada pada organ intim perempuan.