Fimela.com, Jakarta Berkebun mungkin menjadi hal yang mulai jarang dilakukan banyak keluarga modern saat ini. Karena kebanyakan rumah saat ini tidak punya halaman bahkan kebun untuk bercocok tanam. Padahal memiliki kebun bisa memberi pengaruh sangat baik pada anak bahkan anggota keluarga keseluruhan.
Sebuah penelitian yang dimuat dalam PubMed Central J Community Health tahun 2012 menemukan bahwa berkebun di rumah mampu menguatkan hubungan keluarga. Orangtua dan anak yang terbiasa berkebun bersama akan membangun ikatan orangtua-anak yang lebih kuat dan mendalam.
Alasan utamanya karena keluarga memiliki waktu interaksi bersama lebih banyak. Anak mengenal lebih banyak tentang orangtuanya, begitu pula orangtua pada anak.
Berkebun juga mengajarkan banyak karakter positif terhadap anak, seperti misalnya belajar bersabar, menghargai lingkungan, mencintai alam. Bahkan berkebun bisa mengajarkan tentang bertanggung jawab (merawat tanaman), kemandirian dan menjaga ketenangan emosi karena kegiatan ini bisa melepaskan stres sekaligus mengasah keterampilan mengenal diri sendiri.
Anak juga belajar banyak dalam hal pengetahuan umum, seperti misalnya bagaimana menanam tanaman tertentu, cara merawatnya hingga kapan masa panen. Kemungkinan ia juga jadi memahami karakteristik tanaman. Anak menjadi lebih luas wawasannya karena cara belajar yang terbaik adalah dengan learning by doing.
Jadi, jika ingin memperkuat ikatan keluarga, apalagi dengan anak, berkebun bisa jadi cara menyenangkan untuk melakukannya.