Studi: Masyarakat Indonesia Semakin Percaya Diri Bepergian Tanpa Uang Tunai

Anisha Saktian Putri diperbarui 03 Apr 2019, 15:00 WIB

Fimela.com, Jakarta Semakin berkembangnya teknologi masyarakat lebih mudah dan praktis dalam menjalani aktivitas sehari-hari. Contohnya saja, kini membeli makanan, membeli barang, hingga menggunakan transportasi dapat dilakukan dengan smartphone atau hanya satu kartu saja tanpa uang tunai.

Maka, sudah tak heran lagi jika kini masyarakat sudah jarang membawa uang tunai di dalam dompetnya. Berdasarkan studi Consumer Payment Attitudes 2018 yang dirilis Visa, mayoritas masyarakat Indonesia terlihat semakin siap untuk menghadapi masa depan tanpa tunai. Ini terlihat 8 dari 10 (82%) responden menyatakan bahwa mereka telah mencoba bepergian tanpa tunai.

Studi tersebut menunjukkan jumlah konsumen yang melek digital semakin bertumbuh di Asia Tenggara dan mengindikasikan masyarakat Indonesia semakin menyadari manfaat pembayaran nontunai dan tertarik dengan masa depan tanpa tunai.

Berdasarkan studi Visa Consumer Payment Attitudes, 77% masyarakat Indonesia memperkirakan akan semakin sering menggunakan pembayaran nontunai dalam jangka waktu 12 bulan ke depan. Selain itu, 41% juga meyakini Indonesia akan mewujudkan masyarakat tanpa tunai dalam kurun waktu tiga tahun. Hal ini merupakan sebuah peningkatan dibandingkan dengan hasil studi tahun lalu, yang mana mayoritas responden memperkirakan bahwa masyarakat tanpa tunai akan terwujud dalam kurun waktu 8 hingga 15 tahun.

Presiden Direktur PT Visa Worldwide Indonesia Riko Abdurrahman mengatakan bahwa saat ini, semakin banyak masyarakat Indonesia yang memiliki akses terhadap pembayaran nontunai sehingga lebih percaya diri bepergian tanpa tunai.

"Menjalani gaya hidup nontunai menjadi lebih mudah dan menarik bagi masyarakat Indonesia karena banyaknya opsi cara membayar, mulai dari pembayaran menggunakan kartu, teknologi nirkontak, hingga yang berbasis kode QR. Konsumen juga menginginkan proses pembayaran yang lebih cepat, mudah, dan aman yang mendorong mereka semakin mengurangi penggunaan uang tunai dan memulai gaya hidup nontunai," ujar Riko.

2 dari 3 halaman

Pertumbuhan mobile commerce

Ilustrasi pengguna smartphone. (Sumber Foto: Pexels)

Studi tersebut juga menunjukkan pertumbuhan mobile commerce yang tinggi di mana hampir seluruh responden (93%) semakin merasa nyaman untuk melakukan pembayaran di ponsel mereka. Hampir semua konsumen Indonesia saat ini bertransaksi menggunakan ponsel melalui sebuah aplikasi, bukan web browser.

Keamanan bertransaksi tetap menjadi prioritas utama sebab 9 dari 10 responden mengatakan bahwa memastikan keamanan informasi pribadi saat bertransaksi menggunakan ponsel menjadi salah satu fokus utama mereka. Saat ditanya mengenai masa depan pembayaran, masyarakat Indonesia menunjukkan minat yang tinggi untuk menggunakan perangkat pembayaran wearables (76%), di mana smartwatch dinilai sebagai wearables yang paling nyaman dipakai untuk melakukan pembayaran (53%).

Selain itu, 69% masyarakat Indonesia juga berminat menggunakan teknologi biometrik untuk autentikasi pembayaran, di mana 60% responden menilai teknologi pemindaianjari sebagai opsi yang paling nyaman.

 

3 dari 3 halaman

Temuan penting lainnya dari studi tersebut:

Semakin sedikit masyakarat Indonesia yang membawa uang tunai dalam jumlah besar karena mereka sudah berpindah ke pembayaran elektronik dan mulai meninggalkan uang tunai (82%), serta merasa lebih aman menggunakan kartu pembayaran (77%) dan ingin proses pembayaran secara fisik dihilangkan (68%).

7 dari 10 masyarakat Indonesia (71%) tertarik untuk melakukan pembayaran menggunakan kartu nirkontak, sementara 79% tertarik dengan pembayaran nirkontak berbasis mobile. Mayoritas menunjukkan minat untuk menggunakan pembayaran nirkontak di supermarket (73%), toko retail (71%), dan gerai makanan cepat saji (64%). Kecepatan, kenyamanan, dan keamanan adalah alasan utama saat menggunakan pembayaran nirkontak.

82% masyarakat Indonesia merasa tertarik menggunakan pembayaran berbasis kode QR, lebih tinggi dibandingkan dengan hasil studi tahun lalu yang hanya 50%. Responden menilai pembayaran berbasis kode QR dapat menghemat waktu, mudah digunakan, aman, dan menyenangkan.

”Studi Consumer Payment Attitudes yang dirilis Visa menunjukkan bahwa masyarakat Indonesia semakin percaya diri untuk bepergian tanpa tunai, dengan keamanan informasi pribadi menjadi fokus utama mereka. Karenanya, Visa berkomitmen untuk menghadirkan teknologi pembayaran dan keamanan digital terbaru, seperti Visa Contactless dan Visa Token Service, agar konsumen dan pelaku usaha di Indonesia dapat semakin percaya diri saat bertransaksi," tambah Riko.