Mendidik Insan Cendekia Bangsa, Alasanku Terlahir di Dunia

Endah Wijayanti diperbarui 28 Mar 2019, 12:56 WIB

Fimela.com, Jakarta Setiap perempuan punya kekuatan untuk mengatasi setiap hambatan dan tantangan yang ada. Bahkan dalam setiap pilihan yang dibuat, perempuan bisa menjadi sosok yang istimewa. Perempuan memiliki hak menyuarakan keberaniannya memperjuangkan sesuatu yang lebih baik untuk dirinya dan juga bermanfaat bagi orang lain. Seperti tulisan dari Sahabat Fimela yang disertakan dalam Lomba My Voice Matters: Setiap Perempuan adalah Agen Perubahan ini.

***

Oleh: Sarah Mei - Bandung

Menyandang gelar sebagai sarjana pendidikan telah menjadikan titik awal di mana impianku akan segera dimulai. Meskipun terlahir sebagai wanita aku ingin tetap bisa menjadi seseorang yang bepengaruh besar dan baik bagi banyak orang. Saat ini pendidikan selalu menjadi bahan perbincangan dan perdebatan di masyarakat. Begitu banyak komentar dan saran yang disampaikan demi mewujudkan generasi muda yang lebih berkualitas. Hampir seluruh masyarakat telah menyadari dan mengerti bahwa nasib suatu bangsa terletak pada generasi penerusnya.

Untuk mencapai itu semua diperlukan sebuah perubahan yang berasal dari bagian yang paling dasar, yaitu karakter anak bangsa. Dalam pelaksanaanya dibutuhkan agen perubahan untuk membantu mengajak dan mendidik seluruh generasi muda untuk memiliki kepribadian yang berkualitas baik pemikiran, kemampuan, dan karakternya. Perubahan yang baik harus diawali dari hal–hal kecil yang dibiasakan sejak dini. Salah satunya pemahaman yang diberikan olehku sebagai seorang guru di sekolah. Yakni, betapa pentingnya karakter terpuji seperti jujur, bertanggung jawab, peduli, menghargai orang lain dan masih banyak lagi. Sehingga karakter tersebut diharapkan akan terbentuk dan tertanam sampai anak didikku dewasa nanti.

Melihat negeri ini dengan jutaan anak bangsa yang begitu berharga membuat tekadku semakin kuat untuk dapat menjadi agent of change. Bagiku, mengajari dan mendidik anak Indonesia adalah hal yang terpenting. Meskipun ada banyak pilihan dan kesempatan di luar sana, aku akan tetap bertahan di tempat yang membutuhkan keberadaanku sebab mendahulukan hati nurani lebuh utama dibandingkan mengikuti naluri.

 

 

 

Ilustrasi./Copyright shutterstock.com

Betapa bersyukurnya aku hidup yang hanya sekali ini dapat ditakdirkan menjadi seorang guru. Setiap harinya dapat bertemu dengan anak-anak yang penuh dengan semangat datang ke sekolah untuk belajar. Tatapan penuh antusias anak-anak yang kehausan akan ilmu membuat semangatku semakin membara. Wajah mereka yang bersinar seolah menjadi gambaran masa depan bangsa yang cemerlang. Melahirkan insan cendikia bangsa sebagai generasi muda yang luar biasa. Kelak merekalah harapan bangsa, di tangan merekalah nasib bangsa kita dapat berubah menjadi lebih baik. Para pelopor kemajuan bangsa yang akan mampu mengantarkan bangsa Indonesia menjadi bangsa yang lebih maju bahkan dapat sejajar dengan bangsa lain yang telah mencapai punjak lebih dulu.

Semua itu dapat terselenggara dengan pembiasaan dan pembelajaran yang baik dan apik. Sebagai seorang guru yang sangat berpengaruh bagi anak bangsa, karakter lah yang akan kubentuk sejak dini. Modal utama bagi setiap insan manusia untuk dapat bertahan hidup dan menghadapi dunia yang kian hari kian besar dengan godaan dan persaingan. Berangkat dari karakter yang kokoh diharapkan generasi muda akan dapat mengharumkan nama bangsa dengan pencapaian prestasi yang membanggakan. Oleh karena itu, bentuk perubahan yang saya upayakan yaitu dengan cara lebih menekankan kepada pendidikan karakter. Terbukti bangsa yang memiliki banyak orang pintar jika tidak disertai dengan karakter yang baik itu semua tidak berarti bagi bangsanya.

Selain itu, sepengetahuanku manusia yang paling baik adalah manusia yang bisa bermanfaat bagi orang lain. Mengantarkan banyak anak bangsa mencapai cita-cita dan impian mereka dengan cara membekalinya dengan berbagai macam ilmu pengetahuan. Ada rasa bangga dan haru saat melihat anak bangsa yang antusias ingin mengubah nasib bangsa, keluarga, dan dirinya sendiri. Hal yang paling aku sukai dari sekian banyak hal baik saat menjadi seorang guru adalah doanya anak-anak bangsa yang tulus terhadapku.