Fimela.com, Jakarta Apakah kita selalu menggerakkan tangan saat berbicara? Selalu menggunakan gestur tangan untuk menekankan atau menjelaskan sesuatu? Atau mungkin pernah melihat seseorang yang tangannya selalu ikut bergerak setiap kali bicara? Seseorang yang selalu menggerakkan tangan setiap kali berbicara umumnya memiliki kepribadian tertentu.
Tak perlu merasa malu atau gugup bila ada orang yang mengomentari kebiasaan kita yang selalu menggerakkan tangan setiap kali berbicara. Dilansir dari huffingtonpost.com, menggerakkan tangan bisa membantu kita mengekspresikan isi pikiran kita dengan cara yang lebih efektif. "Gerakan tangan merupakan aspek komunikasi yang sangat kuat, baik dari sisi pembicara maupun pendengar," papar Dr. Carol Kinsey Goman, pakar bahasa tubuh dan penulis The Nonverbal Advantage: Secrets and Science of Body Language at Work dan The Silent Language of Leaders.
Sebuah penelitian yang menganalisis TED Talks pada tahun 2015 menemukan bahwa pembicara yang paling populer dan viral menggunakan sekitar 465 gerakan tangan, yang hampir dua kali lipat lebih banyak dari para pembicara yang kurang populer. Penelitian lain menemukan bahwa orang-orang yang "berbicara" dengan tangannya umumnya dikenal sebagai pribadi yang hangat, ramah, dan energik. Sementara yang jarang menggunakan tangannya saat berbicara biasanya memiliki kepribadian logis, dingin, dan analitis.
Tubuh kita memiliki peran penting dalam cara kita berpikir. Gerakan tangan membantu kita mengutarakan isi kepala kita dan membantu orang lain paham dengan yang kita utarakan. "Melakukan gerakan tak bisa terpisahkan dari kegiatan berbicara, dan bergerak saat berbicara dapat memudahkan cara berpikir kita," ungkap Kinsey Goman. Dengan menggerakkan tangan pada dasarnya akan sangat memudahkan kita berpikir dengan lebih jernih, berbicara dengan kalimat yang lebih jelas, dan menggunakan bahasa yang lebih deklaratif.
Bila kita merasa tangan kita selalu nggak pernah bisa diam saat berbicara, besar kemungkinan kita memiliki karakter hangat, ramah, dan energik. Optimalkan saja kelebihan yang kita punya sembari terus melatih dan mengasah kemampuan bicara dan komunikasi kita jadi lebih baik.