Fimela.com, Jakarta Setiap perempuan punya kekuatan untuk mengatasi setiap hambatan dan tantangan yang ada. Bahkan dalam setiap pilihan yang dibuat, perempuan bisa menjadi sosok yang istimewa. Perempuan memiliki hak menyuarakan keberaniannya memperjuangkan sesuatu yang lebih baik untuk dirinya dan juga bermanfaat bagi orang lain. Seperti tulisan dari Sahabat Fimela yang disertakan dalam Lomba My Voice Matters: Setiap Perempuan adalah Agen Perubahan ini.
***
Oleh: Rahmaleni - Padang
Bagiku perempuan adalah sosok yang multitalenta, terutama bagi ibu rumah tangga. Sosok ibu rumah tangga harus bisa pandai segala hal. Pandai mengurus rumah alias berbenah. Pandai memasak aneka macam untuk menu harian sampai jelimet mengurus balita sendiri. Itu yang aku rasakan sejak menjadi istri dan sosok ibu.
Dulu aku termasuk anak perempuan yang manja. Malas membantu ibu masak di dapur. Karena biasanya ada nenek dan mbak yang mengurus itu. Dulu mama selalu mendampingi aku mau mengurus apa pun yang ada di diriku. Sampai-sampai mama dulu rela mendatangkan guru privat demi menemani aku belajar fisika, mata pelajaran yang tak aku suka di waktu itu. Beranjak SMA aku mulai belajar mencuci baju sendiri meski belum menyetrika baju sendiri.
Beranjak duduk di waktu kuliah mulai lah aku mematapkan diri untuk tinggal sendiri di kos. Aku merasakan nikmatnya hidup mandiri tanpa bantuan mama atau nenek lagi. Menyetrika, mencuci, dan berbenah sudah hal yang biasa aku lakukan. Ya, aku sangat menyukai tinggal waktu di kos dulu. Aku sudah bisa melakukan segalanya sendiri, termasuk belanja bulanan bareng teman yang rumah kosnya tak jauh dari tempatku.
Ternyata bekal kemandirian waktu kos pas zaman kuliah tersebut jadi bekal yang baik di saat aku lulus. Aku bekerja di kota lain jauh dari tempat tinggal asli aku. Berjarak 8 jam perjalanan dari rumah, aku rasa aku sudah matang untuk kos sendiri disana. Aku mencari tempat kos sendiri, berbaur dengan baik dengan teman teman di sana, dan mengurus semua sendiri. Wah ternyata memang iya, sangat seru menjadi mandiri jauh dari orang tua.
Setelah aku bekerja, aku menikah dengan suami aku saat ini. Aku memutuskan jadi fulltime mom saat si kecil lahir. Hari-hari aku lalui dengan menyenangkan. Aku bisa melakukan pekerjaan rumah sendiri meskipun seorang diri mengasuh bayi kecil kami. Aku bisa mengurus suami dengan baik meskipun aku dulu anak mama yang manja. Semua aku lakukan dengan senang hati.