Fimela.com, Jakarta Diet merupakan salah satu tren yang pling besar dalam duni agaya hidup. Mulai dari tren diet sehat hingga diet instan yang dapat membahayakan kesehatan bahkan nyawa seseorang. Salah satu tren yang banyak diminati orang adalah diet obat pencahar.
Obat pencahar membuatmu dapat melakukan BAB dengan sangat lancar, membuatmu merasa perut menjadi lebih kosong, ringan, dan bahkan sebagian orang merasa lebih kurus. Namun, tren lama ini berbahaya untuk kesehatan. Seperti yang dikatakan Neilanjan Nandi, M.D., seorang ahli ahli gastroenterologi di Drexel Medicine, tren ini merupakan mitos lama yang hingga kini masih banyak peminatnya.
Dasar pemikirannya sangat sederhana. Makan, tubuh mencerna, lalu dikeluarkan melalui feses. Ketika mengonsumsi obat pencahar, obat ini akan melumasi feses dan menstimulasi usus untuk mengeluarkan feses secara paksa.
"Kamu mungkin berpikir berat badan turun karena kamu merasa lebih 'ringan' tapi kamu sama sekali tidak membakar kalori atau membuat lemak dari dalam tubuh," kata Nandi, seperti dikutip dari Women's Health Magazine.
What's On Fimela
powered by
Kehabisan Cairan Tubuh
Ketika kamu mengonsumsi obat pencahar dan BAB terlalu banyak, bukan hanya feses yang keluar dari dalam tubuh, tetapi juga cairan yang banyak. Ketika cairan tubuh berkurang, kamu memang akan merasa lebih langsing dan tubuh menjadi lebih ringan. Karena, hal ini menyebabkan semakin sedikitnya cairan di bawah kulit.
Namun, hal ini bisa saja berakibat fatal. Tubuh bisa mengalami dehidrasi dan gangguan keseimbangan elektrolit. Keduanya akan menimbulkan serangkaian masalah seperti sakit kepala, tekanan darah rendah, kelelahan, dan harus masuk rumah sakit ketika kondisimu sudah semakin melemah. Jadi, masih ingin diet menggunakan obat pencahar?