Fimela.com, Jakarta Rumah adalah lingkungan pertama di mana anak belajar tentang berbagai hal. Termasuk mengerjakan pekerjaan rumah seperti mencuci piring, mencuci baju, membersihkan rumah, menyapu halaman dan lain sebagainya. Hal ini mungkin menjadi hal biasa dilakukan anak untuk membantu orangtuanya.
Tapi tahukah bahwa melibatkan anak dalam pekerjaan rumah tangga seperti ini ternyata punya pengaruh dalam menentukan kebahagiaan anak?
Sebuah penelitian yang dilakukan Marty Rossmann dari University of Minnesota menemukan bahwa memberikan anak-anak tugas mencuci piring atau pekerjaan rumah tangga sejak usianya 3-4 tahun, bisa menjadi prediktor besar mengukur keberhasilan anak dalam jangka panjang.
Mnegerjakan tugas rumah tangga akan membuat anak lebih terikat dengan keluarganya, saling membantu dan bergantung satu sama lain. Sense of connection dalam keluarga ini tanpa disadari anak, akan membangun kekuatan mentalnya sebagai individu, terutama ketika mereka menghadapi saat-saat sulit dan berat dalam hidup.
Pekerjaan rumah tangga bisa mengajarkan banyak hal pada anak, seperti misalnya tanggung jawab dan kemandirian. Meski mungkin anak-anak tak suka jika disuruh menyapu halaman rumah atau mencuci piring, namun membiasakannya sedari kecil akan membuatnya memiliki skill yang akan berguna untuk hidupnya.
Jadi, jangan biarkan anak menjadi pemalas dengan tidak ikut membantu mencuci piring atau mencuci baju di rumah, karena ternyata keterampilan sederhana ini memiliki pengaruh penting dalam hidupnya.