Ketika Sudah Lelah Bekerja, Rasanya Ingin Menikah Saja! Eh, Yakin?

Endah Wijayanti diperbarui 18 Mar 2019, 13:46 WIB

Fimela.com, Jakarta Ketika rasa jenuh dan lelah bekerja menghampiri, rasanya segala sesuatu terasa berat untuk dilakukan. Bahkan menjalani hari-hari dan rutinitas yang ada pun terasa penuh beban dan tekanan. Sampai muncul celetukan bahwa ketika sudah lelah bekerja, perempuan rasanya ingin menikah saja. Hm... tapi itu bukan satu-satunya solusi yang ada, lho. Ada jalan keluar yang bisa lebih baik dari itu. Saat sudah jenuh dengan pekerjaan yang ada sekarang, mungkin ini saatnya untuk membuat perubahan baru atau mencoba karier baru yang lebih baik.

Berkarier atau menekuni sebuah pekerjaan kita akan dihadapkan dengan berbagai macam tantangan. Adakalanya pada saat tertentu kita merasa sudah sangat jenuh. Rasanya sudah ingin berhenti dan menyerah saja. Tak ingin lagi bekerja. Bahkan ingin segera berhenti kerja. Tapi kalau langsung berhenti kerja tanpa memiliki rencana apa-apa, khawatir keadaan malah makin memburuk. Jika situasinya seperti ini, kita bisa coba untuk membuat perubahan dalam karier kita. Ada beberapa hal yang bisa kita lakukan terlebih dahulu untuk membuat perubahan dalam karier atau pekerjaan kita. Yuk, selengkapnya langsung simak di sini.

1. Izinkan diri untuk beristirahat sejenak

Sudah cukup lama kita bertahan. Sudah banyak hal yang kita perjuangkan. Bahkan mungkin selama ini kita terlalu keras pada diri kita sendiri. Sekarang saatnya untuk istirahat. Izinkan diri untuk melepas lelah dan penat. Jernihkan pikiran terlebih dahulu. Mungkin bisa pergi berlibur atau sekadar hang out dengan teman-teman dekat. Buat diri untuk merasa nyaman terlebih dahulu. Tubuh dan pikiran kita juga berhak istirahat agar tidak gampang jatuh sakit kemudian.

2. Cari saran dan masukan dari orang yang kita percaya

Saat ini kita mungkin sedang bingung. Ingin melepas pekerjaan yang dimiliki sekarang tapi belum punya "pegangan". Tapi mau terus bertahan di pekerjaan yang makin lama makin menjenuhkan juga malah jadi siksaan tersendiri. Coba cari saran dan masukan dari orang-orang yang kita percaya. Misal, ke sahabat dekat yang selama ini sudah paham betul dengan perjuangan jungkir balik kita membangun karier yang ada saat ini. Dari sini kita mungkin akan mendapat pencerahan soal perubahan seperti apa yang kita inginkan dalam karier kita saat ini.

What's On Fimela
2 dari 3 halaman

“Don’t limit yourself. Many people limit themselves to what they think they can do. You can go as far as you mind lets you. What you believe, you can achieve.” – Mary Kay Ash

Ilustrasi./Copyright unsplash.com

3. Buat pilihan soal pekerjaan baru apa yang ingin dicoba

Apa saja kelebihan yang kita punya, kompetensi apa saja yang sudah kita kantongi, pengalaman karier apa yang paling membuat kita merasa bahagia, dan pekerjaan apa yang membuat kita merasa paling bersemangat menyambut hari. Dari itu semua, fokuskan pada satu titik soal pekerjaan baru apa yang ingin dirintis.

Sebagai contoh, bila sekarang sudah sangat jenuh bekerja sebagai karyawan dan ingin menjadi pemilik bisnis, coba fokus bisnis seperti apa yang ingin dibangun. Dari situ kemudian kita bisa mencari berbagai bekal dan modal untuk mengambil langkah pertama. Buat satu pilihan dan fokus untuk membuat langkah-langkah penting yang perlu diambil. Anggap saja mulai lagi dari nol. Bila ada impian dan karier baru yang lebih menjanjikan untuk diusahkan, pasti akan ada banyak jalan dan peluang baru yang bisa dicoba.

4. Siapkan diri menghadapi perubahan yang akan dihadapi

Mental juga perlu dipersiapkan dengan matang saat akan melakukan perubahan pekerjaan ini. Bisa jadi akan ada orang-orang yang meragukan keputusanmu. Mungkin ada yang menyayangkan keputusanmu melepas pekerjaan yang sekarang demi pekerjaan baru yang kelihatannya masih agak meragukan. Tapi selama hati sudah mantap dan pikiran tenang saat membuat pilihan tersebut, cobalah untuk terus berjalan memperjuangkan keputusan yang sudah diambil.

3 dari 3 halaman

“Twenty years from now you will be more disappointed by the things that you didn’t do than by the ones you did do. So throw off the bowlines. Sail away from the safe harbor. Catch the trade winds in your sails. Explore. Dream. Discover.” – Mark Twain

Ilustrasi./Copyright shutterstock.com

5. Pastikan bisa merasa bahagia dengan keputusan baru yang diambil

Hidup cuma sekali. Karier dan pekerjaan akan menyita banyak waktu yang kita punya dalam hidup. Jadi, pastikan dirimu juga merasa bahagia dengan keputusan baru yang diambil ya. Bila pekerjaan baru yang akan dilakukan adalah bentuk aktualisasi diri untuk menjadi pribadi yang lebih bermanfaat untuk banyak orang, maka teruslah berjuang. Selama ada kebaikan yang bisa memberi kebahagiaan dari pekerjaan yang ditekuni, tetap semangat melakukan yang terbaik setiap harinya.

Saat sudah sangat jenuh bekerja, cobalah ambil jeda. Istirahat dan tenangkan pikiran terlebih dahulu. Lalu buat sebuah keputusan yang lebih bijak untuk kebaikanmu dan juga orang-orang di sekitarmu. Ya, kalau mau menikah sih tidak apa-apa selama memang sudah siap lahir dan batin. Mau mengubah karier dan mencoba pekerjaan baru yang lebih baik pun boleh-boleh saja. Demi memaksimalkan potensi dan kemampuan yang kita punya, kadang kita hanya perlu menciptakan kesempatan baru untuk membuat diri kita lebih bermanfaat bagi orang lain dengan cara yang membuat kita bahagia. Kalau menurutmu sendiri bagaimana?