Fimela.com, Jakarta Bertepatan dengan Hari Perempuan Internasional, di bulan Maret ini, digelar ”Ring the Bell for Gender Equality” atau ”Membunyikan Bel untuk Kesetaraan Gender”. Acara ini merupakan gerakan serempak di seluruh dunia. Ini menjadi kali pertama Indonesia ikut dalam aksi membunyikan lonceng ini.
Acara ini diinisiasi oleh kerja sama dari Indonesia Business Coalition for Women Empowerment (IBCWE), Indonesia Global Compact Network (IGCN), dan UN Women, serta didukung oleh Bursa Efek Indonesia dan International Finance Corporation. Berlokasi di IDX Main Hall, Bursa Efek Indonesia di Kawasan Sudirman, sederet tokoh pendukung kesetaraan gender di dunia kerja hadir memaparkan pikiran mereka.
Diantaranya Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati yang merupakan perempuan pertama yang menjadi menteri keuangan, Vice Chair UN Global Compact, SDG Advocates, United Nations, dan Paul Polman ambil bagian dalam acara ini sebagai pembicara kunci.
Pada Hari Perempuan Internasional tahun ini, semua menyoroti tentang peran perempuan di dunia kerja. Salah satu yang memberikan tempat untuk kesetaraan gender dan membuat perempuan berkarir dan berkembang yaitu dari sektor swasta. Sri Mulyani juga menyampaikan di kementrian saat ini juga mulai diberlakukan fasilitas untuk memudahkan pekerjaan perempuan.
"Di kementrian keuangan, kami sudah berlakukan bukan hanya cuti untuk ibu melahirkan, namun juga ayah untuk mendukung sang ibu. Begitu juga dengan fasilitas ruangan laktasi dan child care yang membuat perempuan lebih nyaman dalam bekerja," kata Sri Mulyani.
Tahun ini, sebanyak 65 bursa efek di seluruh dunia ikut berpartisipasi dalam menyelenggarakan acara pembunyian bel untuk memberi tahu dunia tentang pentingnya kesetaraan gender di tempat kerja, tempat kegiatan usaha, dan komunitas.
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan merupakan penggerak yang kuat dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Namun perempuan masih menghadapi berbagai tantangan seperti, norma sosial yang negatif, kekerasan, dan diskriminasi terhadap perempuan.
Ring The Bell untuk Hari Perempuan Internasional
Tantangan ini sering kali membatasi perempuan dalam mendapatkan kesempatan pekerjaan dan pendapatan yang setara, serta kesempatan dalam kegiatan kepemimpinan. Sektor swasta memiliki peran penting dalam mengatasi tantangan-tantangan tersebut dan membawa perubahan melalui kebijakan, investasi, produk, dan praktik yang berperspektif gender.
”Ekonomi berkembang ketika ada lebih banyak perempuan yang berpartisipasi dalam ketenagakerjaan. Mendukung norma positif dan inklusif yang memastikan adanya lingkungan pendukung bagi perempuan merupakan hal yang penting untuk dilakukan. Hanya dengan ini perempuan dapat berkontribusi sepenuhnya dalam ekonomi, komunitas, dan bisnis,” kata Anita Nirody United Nations Resident Coordinator.
Di akhir diskusi, Sri Mulyani dan semua pembicara yang hadir secara bersama-sama membunyikan lonceng sebagai tanda Indonesia dari segala sektor baik pemerintah dan swasta akan mendukung gerakan kesetaraan gender dalam dunia kerja, bisnis, dan komunitas. Selamat Hari Perempuan Internasional Sahabat Fimela.