Fimela.com, Jakarta Perubahan status suatu startup dari unicorn menjadi decacorn dengan nilai 10 kali lipat lebih besar, dinilai dari banyak aspek, salah satunya inovasi yang diberikan untuk penggunanya. Grab yang menjadi decacorn pertama di Asia Tenggara ini pun tak berhenti berinovasi untuk memberikan layanan berkualitas terbaik, harga paling terjangkau, dan efisien waktu. Salah satunya dengan menghadirkan titik penjemputan yang lebih banyak untuk memudahkan pengguna menggunakan layanan transportasi.
Perjalanan Pelanggan Dimulai dari Proses Pemesanan
Mengusung filosofi platform terbuka, Grab menyatukan para mitra untuk bergerak bersama agar mampu menghadirkan hidup yang lebih baik bagi semua orang di Asia Tenggara. Salah satunya dengan mendengar masukan baik dari mitra pengemudi maupun penumpang untuk menjamin kenyamanan perjalanan.
Proses pertemuan mitra pengemudi dan pengguna bisa bikin pusing, apalagi kalau berada di tempat baru atau dengan akses keluar masuk yang lebih dari satu. Menghadapi persoalan ini, Grab menghadirkan lebih banyak titik penjemputan yang memudahkan pelanggan untuk menentukan lokasi penjemputan.
Penambahan Titik Jemput Baru yang Akurat
Menyediakan layanan ride-hailing terbesar di Asia Tenggara, Grab terus memastikan pengguna mendapatkan pengalaman berkendara yang aman, nyaman, dan menyenangkan. Kini pengguna Grab tak perlu memberikan keterangan alamat tempat penjemputan karena sudah tersedia berbagai pilihan titik penjemputan yang spesifik dan akurat.
Di balik kesuksesan inovasi ini, ada Bayu Yanuargi yang menjabat Regional Operations Lead of Southeast Asia MapsOps Grab. Tim MapsOps yang dipimpinnya bertanggung jawab membangun Point of Interest (POI) dan titik hijau sebagai lokasi penjemputan.
Ada 350 ribu Titik Hijau di Asia Tenggara
Berkat adanya POI dan titik hijau, pengguna Grab kini dapat memesan layanan transportasi dengan lebih mudah. Bukan hanya mempersingkat waktu tunggu, perkiraan waktu tiba pun jadi makin akurat berkat rute yang lebih efisien. Indonesia sebagai salah satu pasar terbesar bagi Grab pun menjadi negara pertama yang memanfaatkan inovasi ini. Dari 350 ribu titik hijau yang tersebar di Asia Tenggara pada tahun 2019, Indonesia menyumbang 75% dari total atau sekitar 250ribu titik hijau. Selain itu, Indonesia kini juga punya lebih dari 5 juta POI, sebagai pilihan titik penjemputan bagi pengguna Grab.
Banyak Manfaat yang Didapat
Sistem operasional peta terstruktur yang dikembangkan Grab lewat tim MapsOps bukan hanya menguntungkan mitra pengemudi dan penumpang saja. Lewat kerjasama yang terjalin dengan komunitas OpenStreetMap, Grab melakukan program pemetaan khusus yang digunakan untuk mitigasi bencana di Bali, Aceh, dan Yogyakarta.
Selain itu, kolaborasi OpenStreetMap dan Grab juga menghasilkan pemetaan fasilitas kesehatan di Jakarta Utara pada akhir tahun 2018. Hal ini diharapkan dapat memudahkan masyarakat untuk menemukan lokasi fasilitas kesehatan yang dibutuhkan.
Seiring keberhasilannya mencapai level decacorn, Grab terus mengejar status sebagai Super App unggulan di Asia Tenggara dengan menawarkan solusi harian, mulai dari layanan transportasi, pengiriman barang dan makanan, pembayaran mobile, dan hiburan digital. Tidak heran jika Grab disebut telah menyediakan layanan dengan jangkauan terluas di Asia Tenggara, meliputi 336 kota di 8 negara dengan lebih dari 138 juta unduhan aplikasi.