Fimela.com, Jakarta Karena kesibukan kita, kadang kita tak punya waktu untuk mengizinkan anak membuat pilihan atas hal yang ingin dilakukannya. Kebanyakan kita hanya memaksa atau mendikte anak melakukan hal sesuai dengan keinginan kita. Tapi ternyata memberi pilihan pada anak manfaatnya sangat luar biasa.
Memberi pilihan ini bisa dimulai dari yang sederhana. Misal, memberi pilihan ingin pakai baju warna kuning atau biru, ingin sarapan dengan telur atau roti. Kuncinya adalah memberi anak pilihan yang nantinya bisa memberi kebaikan baik untuk kita maupun anak kita. Dilansir dari mother.ly, setidaknya ada lima manfaat yang bisa didapat saat kita memberikan pilihan pada anak. Selengkapnya langsung saja kita simak di sini, yuk.
1. Membangun rasa percaya diri
Saat si kecil bisa membuat keputusan dan mengambil pilihan berdasarkan kesukaan atau kebutuhannya, dia akan merasa bangga serta bisa merasa lebih percaya diri. Apalagi kalau dari pilihan yang diambilnya itu segalanya jadi berjalan lebih baik, maka dia akan merasa senang dan secara tidak langsung melatihnya untuk jadi lebih bertanggung jawab.
2. Membuat anak merasa dihargai
Pilihan yang dibuat anak sama pentingnya dengan pilihan yang dibuat orang dewasa. Dengan mengizinkan anak membuat pilihannya sendiri, dia akan merasa dihargai. Dia akan merasa bahagia ketika ternyata pilihannya bisa didengarkan dan dipertimbangkan.
3. Meningkatkan rasa tanggung jawab
Hidup ini dipenuhi oleh berbagai pilihan yang kita buat. Dengan mengajarkan anak untuk membuat pilihan-pilihan sejak dini, kita secara tidak langsung menanamkan nilai tanggung jawab padanya. Saat anak sudah membuat sebuah pilihan, kita telah memberinya tanggung jawab bahwa apapun yang terjadi menjadi tanggungannya.
4. Meningkatkan daya kreativitas anak
Kalau segala sesuatunya kita yang pilihkan dan diktekan, maka anak jadi tak punya ruang dan kesempatan untuk menggunakan kreativitasnya. Sementara kalau kita memberinya pilihan, dia bisa memiliki kebebasan untuk melakukan hal-hal baru dengan pilihan yang dibuatnya tersebut. Ia bisa menciptakan berbagai hal baru dengan pilihan yang dibuatnya sendiri.
5. Mengasah kemampuannya mengatasi masalah (problem-solving skill)
Bisa jadi tak semua pilihan yang diambil anak akan mendatangkan hasil yang bagus atau sesuai harapan. Ketika ada hal yang terjadi di luar dugaan, anak akan terdorong untuk bisa lebih hati-hati membuat pilihan yang lebih baik ke depannya. Sebagai contoh, saat anak memakai dress ke taman dan ternyata dress-nya menyulitkannya bermain, maka ke depannya nanti dia bisa membuat pilihan baju lain yang lebih nyaman. Di sini anak bisa berlatih untuk membuat pilihan yang lebih baik untuk mengatasi masalah yang ada.
Kita tetap perlu mengarahkan dan membimbing anak untuk membuatnya bisa lebih mudah membuat keputusan atau pilihan. Dari hal-hal kecil mengizinkan anak membuat pilihan dalam kesehariannya, nantinya anak bisa mendapat banyak manfaat dan tumbuh kembangnya bisa jadi lebih optimal.