Fimela.com, Jakarta Bisa nyambung saat ngobrol dengan pasangan, teman, atau rekan kerja bukan hanya bikin hubunganmu kian dekat, tapi juga menunjukkan aksi smart-mu. Nggak harus bisa memecahkan permasalahan yang rumit, asal tahu topik-topik terbaru bisa jadi bahan obrolan yang seru dan menyenangkan. Salah satunya yang lagi hangat di timeline media sosial adalah istilah unicorn, decacorn, hingga hectocorn.
Beda Unicorn, Decacorn, dan Hectocorn
Ada enam istilah yang digunakan dalam tingkatan valuasi startup, tapi unicorn, decacorn, dan hectocorn merupakan tiga level teratas. Unicorn sendiri diberikan pada startup yang mencapai valuasi US$1 miliar sedangkan decacorn memiliki nilai 10 kali lipat unicorn atau di atas US$10 miliar. Level teratas dalam tingkatan nilai perusahaan rintisan dikenal dengan hectocorn, dimana startup mencapai valuasi di atas US$100 miliar.
Di dunia, kini sudah ada 300an startup yang mencapai level unicorn, tapi baru ada 20 startup yang mampu naik level ke decacorn, salah satunya Grab. Berhasil membukukan valuasi US$11 miliar, everyday superApp ini menjadi decacorn pertama dan satu-satunya di Asia Tenggara yang terus mengutamakan kualitas layanan, tarif terjangkau, dan efisiensi waktu.
Perjalanan Panjang Grab Menuju Decacorn
Mencapai tiga level teratas dalam tingkat valuasi startup memang tak mudah. Begitu juga dengan Grab yang dirintis sejak tahun 2012. Dua tahun kemudian, Grab mencapai level unicorn, bersamaan dengan ekspansinya ke Indonesia.
Sekaligus mengejar status sebagai superApp terkemuka di Asia Tenggara, Grab meluncurkan layanan-layanan yang menjadi solusi sehari-hari. Mulai dari layanan transportasi, pengiriman barang dan makanan, pembayaran mobile, dan hiburan digital.
Setelah mengakuisisi Uber dan bekerjasama dengan beberapa perusahaan besar seperti OVO dan HOOQ, Grab berhasil meraih level decacorn di akhir tahun 2018. Pencapaian ini membuatnya melesat meninggalkan 8 startup unicorn lainnya di Asia Tenggara dan masuk ke dalam jajaran startup elit seperti Space X, Pinterest, Uber, hingga Airbnb.
Target Grab Selanjutnya
Hasil luar biasa sebagai decacorn tidak menjadikan Grab berhenti berinovasi. Dana investasi yang berhasil diraih dijadikan modal untuk mengukuhkan diri sebagai superApp unggulan di Asia Tenggara. Bukan hanya menghadirkan lebih banyak fitur-fitur baru tapi juga menyediakan akses yang lebih besar dan tetap mengutamakan kenyamanan penggunanya.
Berkat filosofi platform terbuka yang diusungnya, Grab terus mencoba menyatukan para mitra untuk bergerak bersama demi hidup yang lebih baik bagi semua orang di Asia Tenggara. Bukan hanya pasang target pendapatan yang berlipat di tahun yang akan datang, tak menutup kemungkinan jika Grab bakal menjadi wakil Asia Tenggara di level hectocorn.
Dari unicorn meningkat ke level decacorn, Grab punya kesempatan untuk mencapai tingkat hectocorn selama menunjukkan inovasi terbaiknya.