Sisi Positif Main Berantakan: Meningkatkan Kepercayaan Diri Anak

Endah Wijayanti diperbarui 09 Mar 2019, 15:56 WIB

Fimela.com, Jakarta Duh, pusing dan stres rasanya kalau melihat rumah nggak pernah rapi. Setiap hari berantakan. Mainan selalu bertebaran. Kotor dan berantakan di mana-mana. Anak-anak kalau sudah main di rumah nggak pernah bisa rapi.

Tapi tak perlu langsung kesal saat melihat anak bermain kotor dan berantakan. Sebab ternyata di balik main kotor dan berantakan, ada manfaat yang bisa diperoleh anak. Dilansir dari mother.ly, main berantakan baik untuk tumbuh kembang anak. Dengan bermain berantakan, anak bisa mengekspresikan dirinya dengan banyak cara.

Mengasah daya imajinasi anak

Mencoba banyak hal. Membongkar aneka barang dan mainan. Dengan main berantakan ini, daya imajinasi anak bisa terasah. Dia bisa lebih kreatif karena bisa mengaktifkan semua indera tubuhnya. Diberi kebebasan melakukan banyak hal dari yang ia punya, anak bisa memiliki daya imajinasi yang lebih baik.

Meningkatkan kemampuan motorik dan koordinasi tangan serta mata

Saat membuat mainan dari lilin misalnya, anak akan menggerakkan tangannya untuk membuat aneka bentuk. Koordinasi tangan dan matanya pun akan lebih aktif serta lebih terasah. Bahkan kemampuannya dalam menyelesaikan masalah (problem-solving skill) juga ikut meningkat.

Meningkatkan rasa percaya diri anak

Anak-anak bisa menyalurkan energi dan emosinya dengan main berantakan. Secara tidak langsung, anak pun melatih dirinya sendiri untuk mengontrol emosinya. Selain itu, rasa percaya dirinya pun bisa meningkat karena bisa mendapatkan kenyamanan sendiri setelah berhasil mengekspresikan dirinya dengan bermain bebas dan berantakan.

Sesekali mengizinkan anak untuk main kotor dan berantakan tidaklah masalah. Tapi perlu juga mengimbanginya dengan memberinya pengertian untuk lebih bertanggung jawab dengan mainannya. Misal, perlu mengembalikan lagi mainan yang sudah dipakai setelah selesai. Setidaknya anak paham bahwa dia juga dipercaya bisa melakukan hal baik setelah melakukan hal yang ia sukai.

 

What's On Fimela