Dimas Beck Beri Kepedulian Terhadap Anak-Anak Dengan HIV/AIDS

Rivan Yuristiawan diperbarui 11 Mar 2019, 16:24 WIB

Fimela.com, Jakarta Lama tak muncul, Dimas Beck diam-diam tengah terlibat dalam berbagai aktivitas sosial. Salah satunya, ia kini tengah menggalang dana untuk pembuatan sekolah khusus ADHA (Anak Dengan HIV/AIDS) di Solo.

Kepedulian Dimas tentunya beralasan. Anak-anak dengan HIV/AIDS kerap mendapat penolakan untuk mengenyam pendidikan di sekolah umum. Maka dari itu, pria 30 tahun itu pun mengaku tertarik untuk melibatkan diri di dalamnya.

"Kita juga kayak sekarang yang sekarang lagi galang dananya itu kebetulan untuk bikin satu sekolah ini, ya memang fokusnya lagi ke situ," ungkap Dimas Beck di kawasan Kasablanka, Kuningan, Jakarta Selatan, beberapa waktu lalu.

(Deki Prayoga/Fimela.com)

Ia pun bercerita, dalam kurang dari satu minggu, ia berhasil mengumpulkan dana hampir Rp 100 juta untuk perampungan sekolah yang dimaksud. "Jadi mereka targetnya sebetulnya sudah duluan. Ini cuma untuk nge-push aja biar lebih cepet," paparnya.

Tak dipungkiri, menurut Dimas, statusnya sebagai publik figur secara tidak langsung turut mempengaruhi terkumpulnya dana cukup besar dalam waktu yang singkat. Tentunya, itu pun atas bantuan beberapa sahabat dari BBB yang ikut mengampanyekan gerakan yang tengah ia lakukan.

"Iya, mereka (BBB) itu cepet, dimintain tolong langsung posting. Mereka langsung posting tanpa tanya-tanya," terangnya.

(Deki Prayoga/Fimela.com)

"Biar gimana juga, kalau ikut UNESCO, PBB, wajib menggunakan anugerah (kepopuleran) itu biar mereka didengar orang, dilihat orang, supaya orang mau mengikuti apa yang mereka lakukan, intinya itu. Jadi bukan perkara nyumbang uangnya, tapi energinya. Bayangin aja kalau kita nolong sebelah kita, terus sebelah kita nolong yang sebelah lagi, itu nggak ada berhentinya, dan itu yang diinginkan," jelas Dimas kemudian.

Dimas pun menegaskan tak hanya berfokus pada pendidikan anak-anak pengidap HIV/AIDS. Nantinya, apapun yang bisa ia lakukan untuk kepentingan bersama, sebisa mungkin akan menyumbangkan tenaga dan fikiran untuk hal tersebut.

"Tapi kan kita nanti berubah, kalau misalnya ada yang lebih perlu, saya lihat ada satu yang lebih perlu misalnya kebutuhan sosial lain itu, ya mungkin saya akan mengarahkan ke situ juga," pungkas Dimas Beck.

Tag Terkait