Fimela.com, Jakarta Untuk tahun ketiganya, Women’s March Jakarta kembali diadakan pada Hari Sabtu, 27 April 2019. Dengan aksi ini, Women’s March Jakarta akan merayakan Hari Kartini yang jatuh pada 21 April sekaligus menyuarakan tuntutan pemenuhan hak perempuan dan kelompok marginal dan minoritas lainnya di Indonesia.
“Women’s March Jakarta 2019 akan diselenggarakan pada akhir April agar menghindari politisasi acara menjelang Pemilu 19 April, agar march- nya bebas dari unsur politik. Agar para peserta aman dan nyaman,” ujar Ketua Women’s March Jakarta 2019, Fahmia ‘Mia’ Badib.
Mia menyampaikan, tanggal tersebut dipilih karena ingin ingin merebut kembali makna asli dari Hari Kartini yang jatuh pada 21 April.
“Kita ingin merayakan RA Kartini sebagai salah seorang tokoh perempuan terpenting dalam sejarah Indonesia, dan mengingat kontribusi beliau kepada perjuangan hak perempuan, bukan hanya merayakan baju tradisional dan keahlian masak.”
Turut serta LSM
Lebih dari 50 LSM dan komunitas turut ikut dalam penyusunan tuntutan serta membantu penyelenggaraan Women’s March Jakarta 2019, termasuk Amnesty International Indonesia, Arus Pelangi, Institut Perempuan, Jala PRT (Jaringan Nasional Advokasi Pekerja Rumah Tangga), Koalisi Perempuan Indonesia, Kabar Bumi (Keluarga Besar Buruh Migran), Kapal Perempuan, LBH APIK, Perempuan AMAN, dan TURC (Trade Rights Union Centre).
Daftar tuntutan segera diluncurkan bulan April mendatang. Terkait hal tersebut, tuntutan tahun ini juga akan merangkum beberapa permasalahan, termasuk pengesahan RUU Penghapusan Kekerasan Seksual dan RUU Perlindungan Pekerja Rumah Tangga, penghapusan atau perubahan UU dan Peraturan Daerah yang diskriminatif, penerapan sistem penegakan hukum yang berkeadilan gender, peningkatan keterwakilan politik perempuan, dan penerapan perlindungan sosial yang adil gender dan inklusif.
Lebih dari itu, perlu diketahui juga bahwa Women’s March Jakarta berupaya untuk menjadi ruang yang aman bagi semua orang dengan beraneka ragam identitas. Women’s March Jakarta juga akan segera meluncurkan kampanye penggalangan dana untuk tiga mitra kunci: LBH APIK, Jala PRT, dan Kabar Bumi.
Kampanye ini merupakan program kerjasama dengan KitaBisa.com, dan bertujuan menggalang sebanyak IDR 100 juta untuk disumbangkan kepada ketiga mitra tersebut dalam rangka peningkatan layanan perlindungan hak perempuan.
Di Indonesia, Women’s March tidak hanya diselenggarakan di Jakarta pada tahun 2019, tetapi juga di 24 wilayah lain di seluruh nusantara, termasuk Lampung, Bandung, Malang, Surabaya, Manado, Cirebon, Bali, Ternate, Yogyakarta, Indramayu, Serang, Medan, Pontianak, dan Blitar. Women’s March Jakarta merupakan aksi kolektif dari berbagai organisasi dengan latar belakang yang variatif, dan diinisiasi oleh Jakarta Feminist Discussion Group (JFDG).
Sebelumnya, Women’s March Jakarta pernah diadakan pada 4 Maret 2017 dengan sekitar 800 peserta dan pada 3 Maret 2018 dengan sekitar 2.000 peserta. Women’s March sendiri ialah gerakan berkepemimpinan perempuan asal Amerika Serikat yang menyediakan pendidikan interseksional dalam beragam isu dan membukakan pintu untuk aktivis akar rumput untuk menjangkau komunitas lokal melalui pelatihan, program penjangkauan, dan acara lainnya.