Intip Bedanya Break dengan Putus dalam Hubungan Cinta

Annissa Wulan diperbarui 08 Mar 2019, 18:00 WIB

Fimela.com, Jakarta Sering mendengar istilah break dalam hubungan cinta? Sudah pahamkah kamu arti sesungguhnya dari break ini?

Alih-alih hanya mendengar, mungkin dari kamu banyak yang pernah mengalami masa break ini ketika menjalin komitmen dengan seseorang. Break ini sebenarnya adalah pengecualian yang dibuat ketika kamu dan pasangan tidak benar-benar menghadapi perpisahan dalam hubungan cinta, seperti dilansir dari bravotv.com, Kamis (7/3/2019).

Untuk melakukan break dengan pasangan, pertama, tentukan berapa lama waktu yang dibutuhkan. Sangat penting bagi dua orang di dalam sebuah hubungan untuk mendiskusikan berapa lama waktu dibutuhkan untuk saling berpisah sementara.

Idealnya, break dilakukan tidak kurang dari sebulan dan tidak lebih dari tiga bulan. Hal yang paling penting adalah kamu dan pasangan harus sama-sama setuju dengan kerangka waktu tersebut, melakukan diskusi dengan jujur, walaupun rasanya tidak nyaman untuk hubungan cinta yang sedang dijalani.

2 dari 2 halaman

Diskusikan tentang berapa lama kamu dan pasangan ingin break

Ilustrasi stres. Sumber foto: unsplash.com/Nik Shuliahin.

Setelah itu, diskusikan alasan untuk break. Alasannya mungkin sederhana, namun juga sulit.

Tujuan dari break sebenarnya adalah memutuskan apakah perpisahan atau putus benar-benar yang terbaik, menyadari bahwa tujuan hubungan tersebut dari awal adalah untuk jangka panjang. Ketiga, tentukan ekspektasi selama masa break, seperti apakah salah satu dari kamu dan pasangan ingin berkencan dengan orang lain.

Lantas, apakah boleh saling berkomunikasi dengan pasangan selama masa break? Break berfungsi sebagai detoksifikasi, sehingga sebisa mungkin jangan melakukan kontak apapun.