Fimela.com, Jakarta Tinggal menghitung bulan lagi menjelang pemilu 2019. Dimana semua pihak yang memiliki hal pilih harus menyuarakan pilihannya. Menjadi perhatian lebih, para milenial zaman sekarang dianggap sudah mengerti politik dan tidak sedikit dari mereka yang sudah banyak berkontribusi untuk memajukan Indonesia.
Biasanya, para milenial memiliki pandangan yang lebih baru mengenai politik saat ini. Apalagi mereka pun juga sudah mulai menyuarakan pilihannya di 17 April 2019 nanti. Karena memiliki kekuatan penuh, para milenial ini pun juga diharapkan menjadi pemilih yang cerdas saat pemilu.
Menjadi pemilih cerdas saat pemilu 2019 yaitu berarti anti golput dan bisa memilih berdasarkan hati nurani mereka. Bisa menyuarakan pendapatnya melalui pemilihan paslon (pasangan calon) yang cocok dan tepat untuk memajukan kesejahteraan Indonesia di masa mendatang.
Milenial menjadi pemilih cerdas
Bukan saja orang tua yang bisa menentukan pilihan cerdas, para milenial ini pun juga diharapkan bisa menyuarakan pilihannya.
Memang banyak perbedaan antara dua kubu paslon ini, namun bagaimana kamu menjadi milenial yang cerdas yang bisa menentukan pilihannya tanpa perlu terprovokasi dari pihak mana pun.
Kedua paslon memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing, meski begitu, kita pun harus menghargai mereka untuk tidak golput saat pemilihan nanti.
Karena para milenial sekarang sudah banyak yang memiliki pandangan lebih luas tentang politik, diharapkan semakin banyak milenial yang mampu memberikan kontribusi penuh dalam mensejahtetakan Indonesia saat ini.
Untuk Sahabat Fimela, pilihlah pemimpin berdasarkan hati nuranimu ya, jangan sampai golput!