Fimela.com, Jakarta Bunga bekas, apa yang ada dipikiran kamu jika membahas hal yang satu itu? Berdirinya Komunitas Daur Bunga sendiri memang diawali dari pemikiran atau lebih tepatnya pertanyaan-pertanyaan yang muncul dalam benak sang pendiri, yakni Talisa Dwiyani dan Mutia Sekar. “Apa yang terjadi pada bunga-bunga pasca acara? Kalau bunganya masih cantik, bukannya sayang jika dibuang?”
Berawal dari datang ke acara resepsi pernikahan teman lalu memetik beberapa bunga yang jadi hiasan, Talisa dan Mutia mendapatkan sebuah ide untuk merangkai bunga tersebut lalu memberikannya kepada seorang teman. Tak disangka ternyata bunga itu sangat disukai dan temannya pun merasa sangat bahagia, meskipun tahu kalau bunga tersebut adalah bunga bekas resepsi pernikahan.
Dari situlah perjalanan Komunitas Daur Bunga dimulai atau tepatnya sejak November 2016. Beberapa anak muda pada malam hari atau usai acara akan datang untuk memetik bunga, lalu pada pagi harinya bunga-bunga tersebut akan dirangkai dan dibagikan ke panti asuhan atau pun ke rumah sakit.
“Kami adalah komunitas non profit yang di mana Daur Bunga ingin memberikan kesempatan kedua pada bunga-bunga pasca acara pernikahan atau acara lainnya. Di mana bunga-bunga pasca acara itu sudah nggak digunakan lagi dan lebih banyak bunga-bunga itu dibuang,” jelas salah satu anggota Komunitas Daur Bunga, Zacky kepada Fimela.com.
Zacky menjelaskan bahwa Daur Bunga ingin memberikan informasi, mengedukasi masyarakat bahwa bunga pasca acara itu masih bisa digunakan. Dengan memberikan kesempatan kedua tersebut, Daur Bunga ingin menginfomasikan bahwa bunganya masih bisa digunakan kembali dan bisa didonasikan untuk nantinya dibagikan ke orang lain.
“Donasi dalam bentuk hand bouquet, jadi para anggota Komunitas Daur Bunga merangkai di sana, belajar merangkai bareng dengan teman-teman yang ada di panti itu,” terang Zacky. “Bunga ini kita ingin jadikan sebagai media kita berinteraksi karena kan kalau kita lagi merangkai otomatis kita sambil ngobrol donk sama sebelah kita, habis itu kita makin dekat lagi sama teman-teman yang ada di panti,” tambahnya.
Menularkan Kebahagiaan Buat Orang Lain
Untuk membuat orang lain bahagia kamu tidak membutuhkan sesuatu yang mahal, cukup dengan bunga bekas yang bisa dipercantik lagi. Itulah yang ingin dibuktikan oleh anak-anak muda yang tergabung dalam Komunitas Daur Bunga. “Walaupun misalnya nggak bisa merangkai. Coba saja ikut, bukan cuma skill merangkai yang dicari, tapi juga berbagi kebahagiaan buat orang lain,” jelas Sekar yang sudah setahun belakangan bergabung dengan Komunitas Daur Bunga.
Sekar menjelaskan jika yang dilakukan teman-temannya di Komunitas Daur Bunga mungkin terlihat sepele, namun ia percaya bahwa yang dilakukannya bisa menularkan kebahagiaan untuk orang lain. “Aku sendiri memang seorang florist, biasanya aku merangkai bunga untuk dijual atau mendapatkan uang, tapi ini berbeda. Melihat senyuman orang-orang yang kita kasih bunga itu rasanya bikin hati jadi bagaimana gitu, bahagialah pokoknya,” terang Sekar.
Sama seperti Sekar, Zacky juga berharap bahwa akan ada lebih banyak orang yang tahu soal Komunitas Daur Bunga sehingga akan ada lebih banyak juga donasi bunga yang didapat. “Jadi sebisa mungkin kita pengin ada teman-teman yang melaksanakan kegiatan, baik itu pernikahan atau acara lain yang menggunakan dekorasi bunga mungkin bisa menginformasikan ke kita dan kita juga amat sangat terbantu dengan informasi itu,” pungkas Zacky.