Fimela.com, Jakarta Nasihat orangtua atau tradisi dalam keluarga bisa membentuk pribadi kita saat ini. Perubahan besar dalam hidup bisa sangat dipengaruhi oleh nilai-nilai dan budaya yang ada di dalam keluarga. Kesuksesan yang diraih saat ini pun bisa terwujud karena pelajaran penting yang ditanamkan sejak kecil. Seperti kisah Sahabat Fimela yang diikutsertakan dalam Lomba My Culture Matters: Budayamu Membentuk Pribadimu ini.
***
Oleh: Rani Sulistiawati - Blitar
Memang benar, salah satu hal yang menentukan bagaimana hidup kita adalah budaya atau cara didik orangtua di masa kecil. Seperti pribadiku sekarang yang terbentuk karena budaya dan cara didik orang tuaku. Hidup tidak ada yang sempurna. Begitu juga hidupku dan keluargaku. Berada di tengah keluarga yang terlihat harmonis padahal di dalamnya sungguh penuh tangis. Kisah keluargaku khususnya kisah orangtua dan kakak perempuanku menjadi cermin bahwa sebagai seorang wanita kita harus mampu mandiri, berdiri sendiri terlebih soal ekonomi.
Uang memang bukan segalanya, tapi segalanya butuh uang. Kalimat itu seringkali kutemui dan aku sangat setuju. Aku tidak berasal dari keluarga yang kekurangan. Orangtuaku mampu menghidupi kami ketiga anaknya dengan layak bahkan lebih walau tidak berlebihan. Tapi, yang aku tahu aku tidak akan bisa hidup lebih baik seperti ini tanpa peran ibuku yang bekerja sebagai guru terlebih saat bapakku memasuki masa pensiun. Sesungguhnya, tanpa ibuku bekerja, bapakku sanggup menghidupi secara layak bahkan lebih. Namun, karena satu dan lain hal setelah memasuki masa pensiun bapakku hanya sanggup menghidupi selayaknya tanpa kekurangan.
Berdasarkan pengalaman yang telah dilalui, ibuku tak lupa mengingatkanku untuk bekerja walau sudah menikah kelak. Kita memang tak pernah tahu bagaimana suami kita nanti. Apakah seterusnya akan baik, memiliki pendapatan yang mampu menafkahi keluarga tanpa kekurangan atau malah sebaliknya. Setidaknya dengan aku bekerja, aku bisa menyenangkan orang tuaku. Jasanya untuk menyekolahkanku bisa mengantarkanku untuk mencari uang sendiri, hidup mandiri tanpa memerlukan bantuan terutama bantuan ekonomi dari orang lain.
Kini aku memilih menjadi wanita karier walau nanti aku menikah. Meskipun sekarang karierku masih dalam tahap awal tapi aku berusaha untuk mendapatkan karier yang lebih baik lagi selagi umur masih memenuhi dan belum menikah. Selain memilih menjadi wanita karier, aku juga mulai sadar akan kebutuhan finansialku. Mulai mencari ilmu lewat internet atau pun media sosial mengenai kesehatan keuangan. Sebagai wanita aku perlu mengerti akan ilmu mengatur keuangan karena kelak aku akan menjadi menteri keuangan dalam keluarga. Yang pasti, menjadi wanita haruslah mandiri baik secara finansial maupun non finansial. Jangan bergantung pada manusia.
Satu hal lain yang sampai saat ini aku percaya adalah berusaha untuk menikmati hasilnya. Yang aku ingat saat itu, saat aku masih kelas 3 SD. Aku mulai belajar puasa ramadan full sampai magrib. Satu hal yang aku tahu saat itu hanyalah puasa karena akan mendapat hadiah dari ibuku. Ya, janji ibuku jika aku bisa menuntaskan puasa satu bulan full sampai maghrib akan ada hadiah yang bisa aku pilih setelah lebaran. Anak sekecilku sudah tentu akan terbujuk dengan hadiah. Aku menuntaskan puasaku satu bulan penuh. Hasilnya, setelah lebaran aku dibawa ke sebuah toko dan dapat memilih hadiah yang aku inginkan. Pada saat itu aku hanya memilih sebuah kotak pensil bertingkat yang sedang menjadi tren anak-anak seusiaku beserta isinya. Hal ini terulang ditahun-tahun berikutnya hingga aku tahu bahwa puasa adalah sebuah kewajiban yang harus dijalankan setiap muslim walau tanpa sebuah hadiah.
Kini, saat aku sudah beranjak dewasa menjadi seorang wanita karier, aku tahu bahwa untuk mendapatkan sesuatu yang kita inginkan harus ada sebuah usaha. Seperti aku yang berusaha menuntaskan puasa ramadan satu bulan full hanya untuk sebuah kotak pensil. Saat ini, aku sedang mengusahakan untuk mengembangkan karier dan merdeka finasial yang menjadi prioritas utamaku. Mencoba melatih kembali hobi menulisku yang aku yakin juga bisa menunjang perkembangan karierku. Sebelum semua mimpi tercapai aku akan terus percaya bahwa semua yang kita inginkan membutuhkan sebuah usaha. Semoga tulisan ini bisa menjadi salah satu saksi usahku untuk memulai kembali menekuni dunia menulis.