Cara Mencegah Anak dari Risiko Demam Berdarah Dengue (DBD)

Mimi Rohmitriasih diperbarui 27 Feb 2019, 09:26 WIB

Fimela.com, Jakarta Penyakit demam berdarah merupakan penyakit yang ditakuti oleh hampir semua orang. Di Indonesia sendiri, penyakit demam berdarah bahkan telah menelan banyak korban jiwa. Yang menyedihkan lagi, penyakit demam berdarah ini sangat rentan terhadap anak-anak.

Melansir dari laman WebMD, anak yang menderita demam berdarah bisa menunjukkan beberapa gejala. Gejala tersebut mulai dari anak mengalami demam tinggi, muncul bintik-bintik di kulit, nafsu makan anak menurun dan jika sudah parah anak bisa mengalami pendarahan atau mimisan.

Di musim penghujan seperti sekarang ini, risiko demam berdarah akan semakin mudah penyebarannya. Untuk itu, penting bagi kita untuk mencegah risiko tersebut terutama mencegah agar tidak menyerang buah hati di rumah.

Untuk mencegah risiko demam berdarah, pastikan agar anak tidak tidak digigit nyamuk yang membawa virus demam berdarah atau nyamuk Aedes aegepty. Pastikan di lingkungan rumah maupun tempat bermain anak bersih dan terhindar dari genangan air. Biasanya tempat yang kumuh dan banyak genangan airnya akan menjadi sarang berkembang biak nyamuk demam berdarah.

Usahakan untuk menerapkan 3M Mom. Apa itu 3M? 3M adalah menguras bak mandi, menutup tempat penampungan air dan mengubur barang bekas. Selain itu pastikan juga untuk memakaikan pakaian yang menutupi tubuh buat anak yakni baju lengan panjang dan celana panjang. Usahakan untuk memakaikan anak pakaian berwarna terang, pakai lotion anti nyamuk dan pasang kelambu di tempat tidur.

Jika semua pencegahan demam berdarah sudah dilakukan, imbangi dengan menerapkan pola hidup sehat dan menutrisi tubuh dengan lebih baik. Minta anak perbanyak konsumsi sayur, buah dan air putih. Semoga informasi ini bermanfaat.

What's On Fimela