Tiap Ibu Tahu yang Terbaik Buat Buah Hatinya, Stop Mom Shaming!

Mimi Rohmitriasih diperbarui 26 Feb 2019, 15:15 WIB

Fimela.com, Jakarta "Anaknya masih bayi tapi sudah ditinggal bekerja. Penting banget ya pekerjaannya hingga tega mengabaikan anaknya sendiri."

"Apa dia nggak mau kasih ASI sih, bayi masih merah gitu sudah diberi susu formula. Malas banget jadi ibu, menyusui saja tidak mau."

Inilah beberapa kalimat yang sering diucapkan banyak perempuan terhadap perempuan lain yang sedang menjadi ibu baru. Kalimat-kalimat ini sangat sering kita dengar bahkan mungkin kita sendiri pernah mengatakannya. Ini merupakan kalimat dari perilaku mom shaming atau sebuah perilaku mempermalukan ibu-ibu lain dengan menganggap bahwa diri sendiri adalah ibu terbaik, terhebat dan paling benar.

What's On Fimela
2 dari 3 halaman

Stop Mom Shaming

Mengenai mom shaming, please stop perilaku seperti ini Sahabat Fimela. Pada dasarnya setiap ibu ingin melakukan yang terbaik buat anaknya. Hanya saja, tidak jarang apa yang sudah direncanakannya tidak sesuai dengan kenyataan yang ada.

Mengenai Mom yang tetap bekerja meski anaknya masih bayi, dari hati terdalam mereka pun ingin tetap ada buat sang anak. Namun, jika ia melepas pekerjaannya dan memilih mengurus anak, tidak menutup kemungkinan sang anak justru mendapat perawatan yang kurang maksimal. Tidak dipungkiri bahwa tidak sedikit Mom yang terpaksa bekerja karena itu sumber pendapatannya, pekerjaan itulah yang membuatnya bisa memberikan nutrisi dan apapun yang diperlukan buah hati dengan lebih baik.

Untuk Mom yang tidak menyusui buah hatinya, itu tidak selalu karena ia tak mau menyusui. Tapi ada beberapa kondisi yang memang tidak memungkinkan Mom menyusui bayinya sendiri. Misalnya Mom menderita penyakit tertentu, bayi tidak mau minum ASI, payudara yang tidak memproduksi ASI dengan baik atau lainnya.

3 dari 3 halaman

Setiap Mom Itu Hebat, Jangan Membandingkannya

Setiap Mom itu hebat dan terbaik, jadi usahakan untuk tidak membandingkannya. Setiap ibu juga tahu apa yang terbaik buat anaknya karena ia lah yang setiap hari bersama anak. Kalau pun perempuan ini merawat dan mengasuh anaknya tidak sama dengan cara merawat dan mengasuh yang Mom lakukan, bukan berarti Mom lebih hebat darinya.

Walaupun mom shaming yang dilakukan untuk memeberi masukan atau nasehat, usahakan agar mom shaming ini tidak menyakiti hati Mom atau perempuan lain. Perilaku ini kelihatannya memang sepele. Asal kita tahu, dampak dari mom shaming sangat berbahaya khususnya bagi keadaan psikologis seseorang.

Menjadi seorang ibu bukan perkara yang mudah. Rasa lelah, cemas, khawatir dan stres adalah hal biasa yang dirasakan ibu. Jika rasa lelah dan cemas ini ditambahkan dengan perilaku mom shaming dari orang lain, tentu ini akan menambah beban, rasa lelah dan cemas juga stres di pikiran.