Membiarkan Anak Main dengan Hewan Peliharaan, Aman atau Bahaya?

Nizar Zulmi diperbarui 25 Feb 2019, 21:24 WIB

Fimela.com, Jakarta Memiliki hewan peliharaan memberi kepuasan tersendiri bagi seseorang. Umumnya hewan yang sering dipelihara adalah anjing dan kucing yang mudah ditemui di Indonesia.

Tingkah lucu kedua binatang ini tak jarang membuat kita gemas saat melihatnya. Namun amankah ketika anak-anak usia bayi menuju balita bermain sendirian dengan hewan peliharaan?

Kucing (Foto: The Spruce)

Terdapat pendapat berbeda soal interaksi antara bayi manusia dengan anjing atau kucing. Tentunya ada risiko yang ketika kita membiarkan anak bermain dengan hewan lucu berkaki empat.

Pertama, kita sebaiknya selalu mengawasi dan menjaga anak saat bermain dengan hewan. Anjing memang dikenal penyayang, tapi dalam beberapa kasus sangat mungkin insting mereka melakukan tindakan yang berpotensi menimbulkan bahaya. Contohnya saat anak menekan perut atau tak sengaja menginjak ekor anjing.

Kedua, jika bayi dan anjing/kucing terlalu akrab terdapat pula risiko seperti jilatan air liur yang mungkin mengandung zat berbahaya. Untuk itu pengawasan sangat diperlukan apalagi di usia rentan bayi.

Kedekatan anak dan anjing (Foto: © Tom Miller/ Twitter)

Namun dalam penelitian yang dilansir dari newscientist.com, pengenalan bayi terhadap hewan peliharaan justru memperkuat daya tahan tubuh atau imun mereka. Hal ini bisa membantu anak untuk lebih kebal menghadapi alergi yang sering dialami sebagian orang.

Jadi, mengenalkan anak pada hewan peliharaan sejak dini tak hanya memberi risiko, tapi juga manfaat. Selain itu mereka juga bisa belajar kasih sayang dengan tidak melakukan hal-hal kasar kepada hewan di rumah maupun yang lain.