Fimela.com, Jakarta Setiap pasangan pasti pernah berargumen sengit karena beda pendapat tentang suatu hal. Namun adanya argumen dalam hubungan cinta memiliki dua sisi, menghancurkan atau justru mengutakan. Jika bisa melihat pertengkaran dalam sudut pandang positif, pertengkaran bukan menghancurkan, namun menguatkan ikatan cinta.
Namun apa yang paling penting sehingga pertengkaran tidak menjadi racun yang mampu menghancurkan hubungan? Salah satunya adalah tidak menyimpan dendam atau rasa sakit hati.
Psikolog Ryan Howes mengungkapkan dalam Huffington Post bahwa pasangan menikah yang tidak menyimpan dendam akibat pertengkaran masa lalu akan memiliki kedewasaan dalam menghadapi konflik rumah tangga yang mungkin terjadi di masa depan.
Psikolog dan terapis seksual Janet Brito juga mengatakan bahwa ketika pasangan mengerti bahwa kesalahan adalah pelajaran berharga dalam hidup dan bukannya alasan untuk menghukum pasangan, maka dari situlah pasangan menikah akan saling mencintai dan mengharagi satu sama lain.
Pasangan yang sulit melepaskan rasa sakit hati setelah pertengkaran hanya akan meluapkan amarahnya lagi dengan mengungkit masa lalu, dan inilah yang kemudian akan merusak hubungan. Jika tak bisa memiliki kedewasaan menghadapi pertengkaran, maka sulit mendapat kebahagiaan pernikahan.