Fimela.com, Jakarta Setiap anak memiliki keistimewaan sendiri-sendiri dalam dirinya. Baik anak yang normal maupun anak dengan kebutuhan khusus, semuanya harus memiliki tempat yang sama di hati kita. Keduanya juga harus mendapat perhatian pun kasih sayang sama besar dari orangtua dan orang-orang di sekitarnya.
Anak Berkebutuhan Khusus Masih Sering Dianggap BerbedaSelama ini tidak sedikit anak dengan kebutuhan khusus sering dianggap berbeda bahkan dikucilkan. Itu karena mereka kurang mampu berkomunikasi dan bersosialisasi dengan baik bersama orang-orang di sekitarnya. Namun Sahabat Fimela, ketika anak-anak didampingi dengan baik dan mendapat perhatian yang lebih baik, tidak mustahil bagi mereka untuk tumbuh dan berkembang dengan lebih normal seperti anak-anak lainnya.
Agar anak berkebutuhan khusus bisa tumbuh dan berkembang dengan normal, melansir dari laman parents.com, salah satu hal yang bisa orangtua lakukan adalah dengan memberinya terapi bermain.
What's On Fimela
powered by
Apa Itu Terapi Bermain?
Terapi ini merupakan metode psikoterapi untuk membantu anak usia 3 sampai 12 tahun dengan kondisi kebutuhan khusus agar lebih bisa mengekspresikan pikiran, emosi dan perasaan mereka. Lewat metode ini, anak juga bisa mengembangkan keterampilan, perasaan empati serta perilakunya sehari-hari.
Para ahli menyebutkan jika terapi bermain juga bermanfaat sebagai pendekatan orangtua untuk mengajak anak berkomunikasi, mengembalikan percaya diri anak setelah trauma dan merangsang kecerdasan otaknya serta kreativitasnya.
Apa yang Dilakukan dalam Terapi Bermain?
Sesuai dengan namanya, terapi bermain merupakan sebuah terapi yang memungkinkan anak bermain dengan sesuka hatinya. Terapi bermain dilakukan di ruang khusus untuk bermain di mana anak bebas memilih permainan yang ia sukai, memilih permainan yang membuatnya nyaman dan bebas dalam berkreativitas.
Buku, alat kesenian, musik, benda-benda kerajinan tangan dan alat permainan lainnya bisa digunakan untuk melakukan terapi ini. Terapi ini biasanya dilakukan selama 30-45 di setiap sesinya dengan jumlah sesi sebanyak 20 sesi. Selama anak bermain, orangtua atau pengasuh beserta psikolog bisa mengamati anak dan menggali informasi mendalam tentang karakter, kesukaan dan perilaku anak.