Berdirilah dengan Kaki Sendiri, Jangan Terus Bergantung pada Orang Lain

Endah Wijayanti diperbarui 22 Feb 2019, 10:42 WIB

Fimela.com, Jakarta Nasihat orangtua atau tradisi dalam keluarga bisa membentuk pribadi kita saat ini. Perubahan besar dalam hidup bisa sangat dipengaruhi oleh nilai-nilai dan budaya yang ada di dalam keluarga. Kesuksesan yang diraih saat ini pun bisa terwujud karena pelajaran penting yang ditanamkan sejak kecil. Seperti kisah Sahabat Fimela yang diikutsertakan dalam Lomba My Culture Matters: Budayamu Membentuk Pribadimu ini.

***

Oleh: Feni Novida Saragih – Bandung

Sebagai perempuan yang lahir dan besar di lingkungan yang sangat menjunjung tinggi budaya patriarki, dukungan dari keluarga inti sangat penting buat membentuk nilai-nilai dalam hidupku. Memiliki empat anak yang semuanya perempuan membuat kedua orang tuaku tak sama dalam memandang kehidupan seperti kebanyakan orang tua lainnya. Meskipun ayahku seorang yang pendiam, dia selalu menanamkan nilai-nilai hidup yang penting seperti kejujuran dan perjuangan. Sedangkan ibuku mendapat tugas menjelaskan nilai-nilai hidup seorang perempuan yang berharga.

Ayahku besar tanpa kasih sayang dan perhatian keluarga, tapi dia sadar bahwa hal itu tidak boleh dijadikan alasan untuk menyerah pada keadaan. Dia belajar keras dan berjuang hingga diterima menjadi PNS. Sejak kami semua masih kecil dan mulai tahu apa itu kata “cita-cita”, beliau selalu mendorong untuk jadi yang lebih hebat dari dia. Saat itu kakakku ingin menjadi dokter dan aku ingin menjadi polisi. Ini selalu ia tanyakan ulang ke kami di depan keluarga besar lainnya saat berkunjung atau berkumpul dengan maksud agar menjadi sugesti dan doa.

Kami masih ingat budaya keluarga saat setiap penerimaan rapor sekolah, ayah dan ibu akan memberikan evaluasi pada kami. Kami akan berkumpul di ruang keluarga dan bercerita soal pelajaran sekolah dan bagaimana agar terus semangat berprestasi. Ayah dan ibu akan memberikan reward jika kami berhasil meraih peringkat di kelas. Meskipun bentuknya sederhana yakni hanya jalan-jalan ke kota dan membeli peralatan sekolah, hal itu selalu menjadi tradisi yang menarik.

 

What's On Fimela
Ilustrasi./copyright unsplash.com/@priscilladupreez

Secara spesifik, sejak kami mulai bertanya tentang “jasmani” kami, ibu selalu mengingatkan bahwa perempuan harus menjaga dirinya dengan baik dan hati-hati. “Perempuan adalah permata yang berharga jadi jangan biarkan orang lain apalagi laki-laki menurunkan nilai-nilai dirimu,” kata Ibu.

Sampai beranjak dewasa pun, ibu selalu mengulang pesan-pesannya itu. Setiap ada berita mengenai perempuan yang ditinggalkan setelah hamil di luar nikah, ibuku selalu mengajak kami berbicara mendalam bahwa perempuan jangan mau termakan rayuan pria. “Setiap pagi manusia bangun dengan pemikiran dan perasaan yang berbeda, karena itu jangan pernah menggantungkan hidupmu pada laki-laki. Dia bisa berubah, jangan sampai dia yang menentukan hidupmu,” begitu kata Ibu.

Semakin beranjak dewasa, permasalahan kehidupan pun tampak makin rumit. Pesan-pesan ayah pun makin mendalam. Seperti, “Jangan pernah mengharapkan orang lain untuk harus selalu membantumu. Kalau ada yang menolongmu dengan ikhlas, bersyukurlah pada Tuhan. Tapi jangan selalu berharap akan ada orang yang menolongmu menggapai impianmu. Itu bukan tugas orang lain, itu tugasmu. Berdirilah di atas kakimu sendiri. Karena jika kamu terlalu berharap dan menggantungkan nasibmu pada orang lain, maka apa yang ada padamu dapat diambil dengan mudah,” kata Ayah.

Aku selalu mengingat pesannya itu. Itu membuatku jadi less expectation dengan orang lain dan lebih memaksimalkan effort-ku. Bukan maksudnya sok kuat dan tidak membutuhkan orang lain ya, jika ada yang ihklas membantu memang sangat menolong, tapi jika tidak ada pun jangan sampai berkecil hati dan merusak impian yang kita perjuangkan.

Menjadi perempuan yang mandiri, penuh daya juang, dan tahu nilai-nilai diri adalah budaya dan benih yang ditanamkan kedua orangtua kami. Itu juga yang berhasil membentuk kami menjadi perempuan yang bisa bertahan dalam berbagai ujian hidup. Perempuan memang dikenal sosok yang lembut tapi di saat yang bersamaan dia juga kuat dan kokoh.