Fimela.com, Jakarta Menikah bukan hanya soal hati, menikah juga menjadi momen untuk menyatukan pikiran dan sudut pandang terhadap banyak hal. Karena kini kehidupan sudah bukan lagi tentang 'aku' atau 'kamu', namun 'kita'. Begitu pula soal merencanakan keuangan, yang seringkali jadi pemicu masalah rumah tangga.
Keuangan menjadi hal krusial yang harus dibicarakan secara jelas dan saling disetujui oleh pasangan yang menikah. Menurut poling yang dilakukan tahun 2004, hampir 40 persen pasangan menikah mengakui bahwa mereka berbohong pada pasangan mereka tentang kepemilikan uang, dan ini menjadi masalah yang sangat sensitif dan menghancurkan pernikahan.
Profesor psikologi klinis University of Winconsin, Ken Robbins, M.D., mengatakan bahwa mungkin bukan ide bagus memiliki filosofi yang benar-benar sama tentang uang, namun masalah finansial akan lebih mudah dihindari jika memiliki kesepakatan mengelolanya bersama."
Pasangan menikah mungkin bisa menentukan siapa yang bertanggung membayar apa, bagaimana pembagian belanja bulanan, apakah uang suami dan istri harus disatukan atau hanya tanggung jawab suami, bagaimana dengan uang emergency dan lain sebagainya.
Pandangan setiap orang bisa berbeda mengenai bagaimana membelanjakan uang dan lain sebagainya, hal ini sangat wajar dan setiap orang tetap bisa menyimpan filosofinya sendiri kapan pun, namun alangkah baiknya jika memberi penegcualian untuk perencanan rumah tangga dan membuat aturan yang bisa disepakati bersama.
Jadi, kini tahu kan apa salah satu kunci kebahagiaan sebuah pernikahan? Jangan abaikan masalah keuangan.