Ingin Menyeimbangkan Pekerjaan dan Keluarga? Yakin Bisa Sahabat Fimela

Mimi Rohmitriasih diperbarui 21 Feb 2019, 11:07 WIB

Fimela.com, Jakarta Menjadi perempuan karir yang sibuk dengan pekerjaan tapi juga punya keluarga dan harus diurus di rumah memang bukan perkara mudah. Dalam beberapa kasus, tidak sedikit perempuan yang sibuk bekerja hingga lupa pada kesejahteraan dan kebahagiaan keluarganya. Atau sebaliknya, karena terlalu fokus mengurus keluarga hingga membuat perempuan ini mengabaikan pekerjaannya bahkan memutuskan resign dari perusahaan di mana ia bekerja.

Menyoal bekerja sekaligus mengurus keluarga ini, bisa nggak sih dilakukan di waktu yang sama? Yang pastinya dengan hasil memuaskan? Jawabannya tentu bisa.

Di luar sana tidak sedikit perempuan karir yang tetap berhasil memiliki keluarga bahagia, selalu ada untuknya dan memberikan dukungan penuh kepadanya. Tidak sedikit perempuan yang tidak hanya sukses dalam berkarir tetapi juga sukses memiliki keluarga yang bangga serta nyaman telah memilikinya.

2 dari 2 halaman

Bagaimana Cara Menyeimbangkan Pekerjaan dan Keluarga

Ilustrasi/copyright shutterstock.com

Agar bisa menyeimbangkan pekerjaan dan keluarga, yang paling penting ada di diri Sahabat Fimela adalah niat dan keyakinan. Niatlah bekerja demi keluarga dan yakinlah bahwa meski Mom bekerja semua akan senantiasa baik-baik saja.

Pastikan untuk bekerja di tempat kerja dan usahakan untuk tidak membawa pekerjaan ke rumah. Pastikan untuk menjadi karyawan pun atasan yang baik di perusahaan. Sementara saat tiba di rumah, jadilah ibu yang baik buat anak-anakmu dan jadilah istri yang baik buat suami. Mainkah peranmu dengan baik sesuai tempatnya. Jika di tempat kerja ya jadi karyawan atau atasan yang baik dan jika di rumah ya jadi ibu atau istri yang baik.

Lelah sepulang kerja adalah hal biasa yang dialami semua orang. Meski begitu, jangan pernah menjadikan lelah ini sebagai alasan untuk tak peduli dengan keluarga. Selelah apapun dirimu, usahakan untuk tetap menjadi pendengar, pansehat dan ibu yang pengertian buat keluarga. Saat mendapat kesempatan libur, luangkang waktu libur sebaik mungkin untuk selalu ada buat anak dan suami.

Jangan pernah menganggap jika memberi anak dengan uang melimpah sudah cukup membuatnya bahagia. Anak tetap butuh kehangatan dari keluarga yang ia punya. Bagi sebagian besar anak, hidupnya tak akan lebih bahagia saat ia punya banyak uang, punya fasilitas terbaik dan punya pendidikan serta mainan terbaik tapi tak punya orangtua yang peduli dan perhatian padanya.

Disadari atau tidak, keluarga sederhana yang saling pengertian, peduli dan perhatian satu sama lain akan terasa pun terlihat lebih indah jika dibandingkan dengan keluarga bergelimang harta namun tak ada ikatan emosional, jauh dari kata saling pengertian dan peduli antara satu dan lainnya.