Fimela.com, Jakarta Dalam sebuah hubungan cinta, diperlukan kemampuan memahami dan toleransi tinggi karena dirimu menghadapi pasangan yang isi kepalanya bisa jadi 180 derajat berbeda denganmu. Sikap egois tak akan bisa berlaku jika kalian ingin saling mengimbangi.
Tapi nyatanya, beberapa orang menjadi sosok egois dalam hubungan cintanya saat ini. Pernahkah bertanya apa yang sebenarnya ingin ia lakukan saat weekend alih-alih selalu mengajaknya mengikuti kemauanmu?
Dikatakan ahli pernikahan dan terapis Amy Begel dalam Relationship Rhythms, tanda jika dirimu jadi pihak egois dalam hubungan cintamu selama ini adalah ingin selalu didengarkan tapi tak pernah mendengarkannya.
Alasan terbaik mengapa memiliki pasangan adalah kita bisa berbagi secara terbuka, ia mendengarkan ceritamu dan dirimu bisa jadi pendengar keluh kesahnya. Tapi jika selama ini dirimu yang selalu mendominasi pembicaraan dan tak pernah bertanya apa yang terjadi padanya belakangan ini, apa yang ia khawatirkan saat ini, mengapa hal itu membebani pikirannya dan lain sebagainya, bukankah ini cukup bisa menamparmu menyadari bahwa ternyata dirimu egois?
Ia mungkin mulai bicara tentang dirinya, tapi seketika dirimu memotong pembicaraannya dan kamu bercerita tentang dirimu lagi. Meski mungkin ia tak pernah protes atau menegur dengan berkata "dengarkan aku", namun sebenarnya dalam hati ia merasa kesepian dan tak dipahami. Karena kamu memikirkan dirimu sendiri.
Jadi, ambil jeda memikirkan tentang dirimu sendiri sejenak dan renungkan, benarkah ingin menjalani cinta dengan cara seperti ini?