Fimela.com, Jakarta Anak dengan kondisi autis merupakan anak dengan gangguan yang terjadi pada otak sehingga membuatnya berperilaku berbeda dengan anak-anak lainnya. Meski ada gangguan di otak, ini bukan berarti anak autis memiliki gangguan pada kejiwaannya.
Anak autis merupakan anak yang istimewa karena meski ia mengalami masalah untuk berinteraksi sosial, berkomunikasi secara verbal, perilaku cukup berbeda dan kurang fokus, sebenarnya memiliki intelegensi yang mengesankan.
Melansir dari laman parents.com, anak autis memang memiliki karakter yang sulit dimengerti dan dipahami. Mereka cenderung memiliki dunianya sendiri dan tidak mau berinteraksi dengan orang lain. Tapi, ketika ia bertemu dengan pribadi yang membuatnya tenang dan nyaman, ia bisa belajar banyak hal. Ia juga bisa diajak berkomunikasi dengan baik dan membuatnya semakin cemerlang dalam segala hal.
Ketika anak autis merasa tidak nyaman dan aman, ia bisa saja sangat marah hingga mengamuk. Lalu, apa yang bisa dilakukan orangtua ketika mendapati anak autis mengamuk? Agar suasana tetap tenang dan perasaan anak tetap nyaman, saat ia marah dan mengamuk jangan ikut marah. Saat ia marah dan orang lain ikut marah, ini akan membuatnya semakin marah serta tak bisa mengontrol emosinya.
Saat anak autis marah, jangan pernah membentaknya karena ini hanya akan melukai perasaannya. Dibandingkan anak normal lainnya, anak autis memiliki perasaan dan mental yang lebih rapuh. Perlakukan anak autis dengan ramah, sabar dan tenang. Turuti juga apa yang diinginkannya selain itu tidak berlebihan. Perlahan tapi pasti, orangtua akan bisa mengendalikan kemauan anak.
Selama anak autis marah, biarkan anak sendiri dulu. Biarkan anak membakar energinya dengan berlari atau menggerak-gerak tubuhnya tapi tidak dengan membantin mainan atau melukai dirinya. Ajak anak bicara baik-baok dan tenangkan dengan pelukan atau perhatian yang membuatnya merasa disayang, dipedulikan dan diperhatikan.