Fimela.com, Jakarta Judul: CITIZEN 4.0: Menjejakkan Prinsip-Prinsip Pemasaran Humanis di Era Digital
Penulis: Hermawan Kartajaya & Tim Redaksi Marketeers
Editor: Andi Tarigan
Tata Letak: Ridho Mukhlisin
Desain Sampul: Suprianto
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
Kita pasti saat ini merasakan dan menyadari betul betapa cepatnya perubahan arus informasi di era ini. Cara kita berkomunikasi dan cara kita menciptakan gaya hidup pun sangat dipengaruhi oleh teknologi. Tak terkecuali dalam cara kita berbisnis atau melakukan pemasaran yang kini sangat berkaitan erat dengan internet dan teknologi.
Buku CITIZEN 4.0: Menjejakkan Prinsip-Prinsip Pemasaran Humanis di Era Digital ini sangat penting untuk dibaca untuk memahami apa saja perubahan yang telah banyak terjadi di dunia pemasaran. Tak hanya itu saja, ada banyak kisah dan cerita soal kehidupan yang sangat memperkaya jiwa dari pengalaman hidup seorang Hermawan Kartajaya. Membaca buku ini kita akan mendapat banyak wawasan dan pengetahuan penting juga mengenai dinamika kehidupan dari generasi ke generasi.
Secara garis besar, buku ini dibagi menjadi tiga bagian penting. WHY: HK' PERSONAL STORIES berisi tulisan tentang pengalaman dan pembelajaran hidup Hermawan Kartajaya yang berkaitan dengan bidang pekerjaan yang digeluti, pengalamannya bertemu dengan orang-orang hebat yang memberi pengaruh besar dalam hidupnya, dan juga sejumlah pemikirannya yang sangat membuka wawasan. Bagian kedua, WHAT: CITIZEN 4.0 menguraikan soal apa itu Citizen 4.0. Mungkin sebagian dari kita masih cukup asing dengan istilah Citizen 4.0 tapi ternyata masing-masing dari kita memiliki peluang yang sama untuk menjadi seorang Citizen 4.0. Sangatlah menarik memahami konsep ini. Lalu di bagian terakhir, HOW: CITIZEN 4.0 WITH MARKPLUS CONCEPT yang menjabarkan soal penerapan Citizen 4.0 di dunia pemasaran. Bagi kita yang saat ini bergelut di dunia bisnis dan pemasaran akan sangat terbantu dengan berbagai konsep dan teori yang bisa diterapkan langsung untuk mencapai kesuksesan yang diinginkan.
Teknologi membuat dunia semakin horizontal, inklusif, dan sosial. (hlm. 105)
Dalam 4C-Diamond Model, C pertama adalah change. Hermawan menempatkan teknologi di atas politik legal, ekonomi, sosial budaya, dan market. Hal ini bisa dilihat bahwa saat ini dengan adanya teknologi, segalanya bisa menjadi mungkin. Kehadiran perusahaan teknologi pun bisa memberi pengaruh besar pada perusahaan-perusahaan konvensional yang sudah lama berdiri.
Melalui buku ini, kita bisa mendapat berbagai wawasan yang sangat menarik juga penting. Seperti konsep bumi datar di era globalisasi, pengaruh Plus Three (Korea, China, dan Korea Selatan) dalam dunia bisnis, julukan Indonesia sebagai The Rich dan Singapura sebagai The Famous, perbedaan Marketing 1.0, 2.0, 3.0, serta 4.0, dan konsep entrepreneurship yang sangat aplikatif untuk diterapkan langsung.
Kami percaya bahwa pada dasarnya hidup manusia dapat terbagi menjadi empat tahapan, yaitu tahap fundamental, forefront, foster, dan final. Masing-masing di antaranya memiliki rentang waktu dua puluh tahun. Bila berjalan dengan baik, kita dapat mencapai titik Citizen 4.0 pada umur delapan puluh tahun. (hlm. 195)
Buku Citizen 4.0 mungkin sepintas hanya cocok dibaca oleh kita yang bergelut di dunia bisnis dan pemasaran. Tapi isi buku ini lebih luas dengan topik-topik yang sangat relevan dengan era yang kita tinggali saat ini. Nilai-nilai kehidupan pun membuat buku ini lebih berwarna. Seperti konsep passion yang tidak selalu sama dengan hobi. Bahkan, passion bukan sesuatu yang terjadi dengan sendirinya. Karakteristik dari masing-masing generasi juga dijabarkan di buku ini, sehingga membuat kita ikut terbantu dengan memahami siklus kehidupan dan karakter kita sesuai dengan penggolongan generasi yang ada.
Perjalanan hidup setiap orang sifatnya unik. Untuk bisa sukses memiliki hidup yang bermakna, ada hal-hal yang perlu dilakukan. Dari konsep Citizen 4.0 pun kita akan sangat terbantu untuk menemukan tujuan hidup kita. Membangun karier sesuai dengan potensi dan kemampuan kita. Menjalani setiap fase kehidupan dengan sebaik-baiknya. Pada bagian akhir ada konsep ikigai yang sangat menarik dan mencerahkan. Bisa membantu kita untuk menetapkan dan menemukan pekerjaan yang paling sesuai untuk hidup kita.
Semua hal yang sifatnya materi bisa hilang dan ditemukan, tapi satu hal yang dapat hilang tetapi tidak akan bisa ditemukan kembali: Kehidupan.(hlm. 237)
Bahasa yang digunakan di buku ini tidak terlalu berat. Yang menarik lagi, di tiap bagian disisipkan kode QR yang akan sangat membantu kita mengakses konten yang berkaitan langsung dengan tulisan yang sedang kita baca. Sehingga, memberi pengalaman baru yang makin memperkaya wawasan kita.
Buku CITIZEN 4.0: Menjejakkan Prinsip-Prinsip Pemasaran Humanis di Era Digital ini diterbitkan saat Hermawan Kartajaya berusia 70 tahun. Pengalaman hidupnya begitu kaya dan ia pun tidak berhenti untuk terus belajar dan membuat hidup lebih bermanfaat untuk lebih banyak orang. Sosoknya sendiri sungguh bisa jadi panutan kita untuk memiliki hidup yang sejahtera dan bermakna. Banyak pesan humanis yang juga bisa kita peroleh dari buku ini.