Fimela.com, Jakarta Fithri Syamsu identik dengan jersey bodyfit, short serta sepatu futsal dengan kaus kaki sebetis yang menjadi signature style-nya. Namun di sisi lain, mantan atlet futsal ini juga lekat dengan imej feminin dan sensual lewat tee dan short atau dress yang dipasangkan dengan high heels.
"Yang sekarang ini Fithry Syamsu. Kalau yang pakai heels dan cewek banget, namanya Neng Fithri," ujar perempuan 30 tahun yang saat ngobrol dengan Fimela sedang memakai jersey dan sneakers di kantor KLY Youniverse beberapa waktu lalu.
Seperti dualisme, ada pertentangan dalam diri anak kedua dari empat bersaudara ini. Seperti pilihan hobi yang menjadi profesinya yaitu bermain futsal. Fithri menyukai olahraga pria yang gahar namun di luar lapangan ia tampil menggoda bak bunga mawar.
Menurut Fithri, tak ada atlet futsal yang secentil dirinya, terutama soal penampilan. Mulai dari memanjangkan rambut, perawatan wajah, mempercantik kuku, dan senang pakai sepatu hak tinggi.
"Bisa jadi enggak akan ketemu atlet-atlet futsal yang pakai kuteks, bedak dan dandan, sukanya heels, karena rata-rata tomboi," lanjut Fithri.
What's On Fimela
powered by
Titik Balik Tomboi Jadi Feminin
Namun siapa sangka jika Fitri pernah dikira pria sampai diusir dari toilet wanita di mal. Bahkan ia sempat mendapat surat cinta dari perempuan yang naksir dengan tampilan boyish dan wajah gantengnya saat SMP.
"Momen diusir dari toilet cewek karena dikira cowok menyadarkan aku untuk berubah. Akhirnya pas masuk SMA mulai panjangin rambut, rebonding, dan pakai sepatu cewek tapi tetap sukanya futsal, hehehe," kenangnya sambil tertawa.
Ia pun memilih ikut program ekskul bola sebelum membentuk tim futsal sendiri. Dengan tekad kuat, ia bergerilya ke tiap kelas untuk mengajak murid perempuan lain main futsal hingga akhirnya terbentuk satu tim terdiri dari lima orang.
Fithri dan teman-temannya berhasil membuktikan jika futsal bukan cuma sekadar gaya-gayaan. Mereka punya kemampuan dan berprestasi, meski di awal harus mengecap pahitnya kekalahan.
"Kalah sekali, habis itu menang terus. Bahkan piala Walikota Tangerang Selatan kami yang pegang. Berturut-turut kalau turnamen juga sering jura 1," ujar Fithri antusias.
Lolos Seleksi Timnas Futsal Perempuan
Sayang, ajang asah skill-nya harus terhenti saat masuk kuliah. Fithri menyetop kegiatan main futsal selama tiga semester karena di kampusnya Perbanas tidak ada ekskul bola atau futsal untuk perempuan.
Akhirnya memasuki semester empat, ia meminta izin pada coach futsal kampusnya Vennard Hutabarat untuk ikut bergabung dengan tim pria. Kegigihan Fithri pun membuahkan hasil lewat bentukan tim Jaya Kencana Angels (JK Angels) oleh Coach Syaibani yang biasa disapa Bang Bani pada 2009.
Tahun di mana Fithri memulai karier sebagai pemain profesional. Hingga kini JK Angels menjadi salah satu tim futsal yang paling ditakuti.
Ia pun sempat mengikuti seleksi tim nasional futsal perempuan pada tahun 2012/2013. Sayangnya saat baru satu kali mengikuti tes, ia memilih mengundurkan diri karena ingin fokus dengan sidang skripsi setelah terus ditunda.
Fithri membuka babak baru dengan berkarier sebagai karyawan bank sesuai dengan jurusan ekonomi yang diambilnya. Dalam peran barunya sebagai orang kantoran, Fithri melepas segala hal berbau futsal karena tuntutan kerja overtime.
Futsal adalah Jalan Hidup
Namun siapa sangka jika di tempatnya bekerja punya turnamen futsal setingkat Asia Tenggara? Seperti pepatah bilang, jodoh tak lari ke mana. Benar saja, Fithri pun membawa pulang gelar juara 1 untuk Indonesia saat bertanding di CIMB SEA Games di Johor Bahru pada 2014.
"Padahal sebelumnya Indonesia belum pernah menang. Baru pas aku masuk setahun, bisa jadi juara," lanjutnya lagi.
Kini Fithri memang sudah tidak bekerja lagi di bank, jalan hidup kembali membawanya pada cinta sejati bersama si kulit bundar. Hingga sekarang, ia bekerja di media terbesar untuk futsal sekaligus ikut andil mengembangkan olahraga tersebut di Indonesia sejak awal 2016.
"Aku happy banget karena di sini bisa main futsal lagi. Banyak juga orang yang masih notice kalau aku Fitri JK Angels. Apalagi sekarang ada socmed dan aku adalah cewek pemain futsal yang aktif bikin konten tentang futsal," sambungnya.
Kisah dan sosok Fithri pun menginspirasi para perempuan lain terutama yang punya hobi sama di seluruh Indonesia. Hal itu menjadi penyuntik semangat Fithri untuk terus berjuang mengembangkan dan memajukan futsal perempuan.
"Sering dapat pesan di Instagram dari teman-teman yang masih SMP dan SMA. Ada dari Kalimantan, Sulawesi, Medan, dan domisili yang aku enggak tahu di mana. Mereka punya kendala masing-masing untuk bisa main futsal. Kami saling menyemangati dan yang terpenting kami semua tetap bersemangat," tandas Neng Fithri yang dijuluki bidadari fusal ini.