Waspada, 1 dari Seribu Perempuan Indonesia Mengidap Kanker Serviks

Karla Farhana diperbarui 18 Feb 2019, 12:00 WIB

 

Fimela.com, Jakarta Indonesia kini boleh jadi masuk dalam ranah gawat kanker serviks. Pasalnya, menurut data GLOBOCAN tahun lalu, kasus baru kanker serviks di Indonesia mencapai 32.469, atau 17,2% dari kanker perempuan di Indonesia.  Angka kematian akibat kanker serviks mencapai 18.279 per tahun. Itu berarti, ada 50 perempuan Indonesia meninggal dunia setiap hari akibat kanker serviks. 

Menurut Prof. Dr. dr. Andrijono, Sp.OG(K), data terbaru GLOBOCAN selaras dengan penelitian di Indonesia, yang menemukan insiden kanker serviks 1 dari 1.000 perempuan.

“Sekitar 80% pasien datang dalam stadium lanjut, dan 94% pasien stadium lanjut, meninggal dalam waktu dua tahun. Kalau dirata-rata, sekitar 40-60 perempuan meninggal dalam sehari,” tutur Ketua HOGI (Himpunan Ginekologi Onkologi Indonesia) ini. 

Angka-angka yang membuat miris ini pun belum seberapa mengingat ada banyak fakta-fakta lain yang ditemukan seputar kanker mulut rahim. Andri mengatakan, telah ditemukan virus HPV yang beredar dalam darah. Jika sudah begitu, menurutnya, tinggal tunggu saja kapan kanker akan muncul. Sebab, virus tidak bisa dihilangkan. Namun, sebelum terinfeksi, Sahabat Fimela dapat melakukan vaksin HPV. 

What's On Fimela
2 dari 2 halaman

Pap Smear Tidak Efektif Menurunkan Angka Penderita Kanker Serviks

Virus HPV terdapat dalam beberapa tipe, kini baru ada ada vaksin yang mampu cegah 4 tipe HPV. (Foto: philstockworld.com)

Pap smear dilakukan untuk skrining atau deteksi dini, apakah ada sel-sel yang berubah dan berpotensi untuk menjadi kanker di area leher rahim. Namun, pap smear rutin bukan solusi penyembuhan atau pencegahan. 

Hal ini terbukti dari temuan di Australia, yang menunjukkan pap smear rutin selama 20 tahun tidak berhasil menurunkan insiden kanker serviks. “Akhirnya mereka berganti ke vaksin, dan insiden kanker serviks turun 40%. Australia mencanangkan 2030 bebas kanker serviks,” papar Andri.

Kanker serviks disebabkan oleh infeksi HPV (Human Papilloma Virus) tipe onkogenik, terutamanya tipe 16 dan 18. Selain kanker serviks, HPV tipe onkogenik juga bisa menyebabkan berbagai kanker lain, termasuk kanker penis, anus, orofaring, dan lain-lain.

“Di Amerika, kanker orofaring akibat rokok menurun, tapi kanker orofaring akibat HPV meningkat. Bahkan telah ditemukan juga HPV pada kanker payudara, paru, dan kolorektal,” tambahnya.