Historis Valentine Berujung Perayaan Romantis, Apa Kata Milenial?

Novi Nadya diperbarui 08 Feb 2019, 14:00 WIB

Fimela.com, Jakarta Valentine dirayakan meriah di berbagai penjuru dunia setiap 14 Februari. Bahkan di Amerika, Valentine menjadi peringatan terbesar kedua setelah Natal sejak abad ke-19 dihitung lewat jumlah kartu Valentine yang dikirimkan.

Mulai abad ke-20, tradisi bertukar kartu Valentine berkembang dengan pemberian kado lainnya. Seperti cokelat, bunga mawar, dan perhiasan yang mulai marak bergerilya ikut mengambil pangsa Valentine pada tahun 80-an.

Namun, jauh sebelum stigma Valentine sebagai perayaan romantis, tahukah kamu tentang historis di baliknya? Dari banyaknya sejarah tentang Valentine's Day, ada tiga yang paling populer dalam tiga era berbeda.

Mulai dari ajang pencarian pasangan lewat undian mulai abad ke-4 SM, hari mengenang pendeta St. Valentine yang divonis hukuman mati karena menikahkan pasangan diam-diam, serta penghapusan semua sejarah Valentine di gereja dan menyebarluaskan hari kasih sayang yang romantis. Meski beberapa di antara historis Valentine justru dilalui dengan cara sadis.

Lantas, masihkah generasi milenial merayakan Valentine? Seberapa relevan hari kasih sayang diaplikasikan dalam kehidupan nyata? Cari tahu jawabannya di Visual Stories edisi Valentine.