Fimela.com, Jakarta Acara karpet merah untuk film Liam Neeson terbaru dibatalkan karena isu rasisme. Premiere yang sedianya akan dilakukan di New York telah dibatalkan di tengah sengketa komentarnya bahwa ia pernah ingin membunuh seorang pria kulit hitam secara acak setelah seorang temannya diperkosa.
Dia mengatakan dugaan pemerkosaan terjadi sejak lama dan dia mengetahuinya ketika dia kembali dari perjalanan ke luar negeri. Aktor kemudian menggunakan bahasa rasial tentang penyerang.
What's On Fimela
powered by
"Dia menangani situasi pemerkosaan dengan cara yang paling luar biasa. Reaksi langsung saya adalah saya bertanya, apakah dia tahu siapa orang itu? Tidak. Apa warnanya? Dia bilang itu orang kulit hitam," kata Liam Neeson.
Dikutip dari bbc.com, kabar tentang pembatalan karpet merah untuk film Cold Pursuit baru umumkan kepada wartawan dua jam sebelum acara. Kontroversi komentar Neeson terus berlanjt dan menggelinding bak bola salju.
Penyelenggara acara karpet merah mengatakan tidak akan ada foto atau wawancara Liam Neeson di Kota New York. Neeson membantah bahwa dia rasis dalam pernyataan yang diterbitkan oleh The Independent, Senin.
Pembelaan tersebut justru memicu kemarahan. Dia mengatakan ingin memulai pembicaraan yang lebih luas tentang rasisme. Setelah kritik meluas, ia mengatakan kepada Good Morning America dari ABC, "Aku bukan rasis".
Liam Neeson ingin orang lebih terbuka dengan pengalaman pahitnya. "Kita semua berpura-pura kita semua benar secara politis di negara ini, di negara saya juga. Anda kadang-kadang hanya menyentuh permukaan dan Anda menemukan rasisme dan kefanatikan ini dan itu ada di sana," jelasnya.
Tanggapan Beragam
Namun, tanggapan tentang pernyataan Lim Neeson semakin beragam. Gary Younge dari Guardian menulis: "Lain kali seseorang bertanya kepada saya mengapa saya memiliki chip di bahu saya, saya tidak perlu lagi mengabaikan pertanyaan itu dengan jijik.
"Aku bisa mengatakan, dengan tulus: 'Karena mungkin ada aktor nominasi Oscar di luar sana yang ingin membunuhku, jadi aku harus waspada setiap saat," tulisnya.
Kehinde Andrews, seorang profesor studi kulit hitam di Universitas Birmingham City, mengatakan kepada BBC bahwa komentar Neeson benar-benar tidak pantas dan menyinggung.
Penulis naskah dan penulis Bonnie Greer mengatakan Neeson "Mungkin telah membayar karirnya".
Namun mantan pemain sepakbola Inggris dan juru kampanye anti-rasisme, John Barnes, membela Neeson selama wawancara di BBC Radio 5 Live. "Dia malu seminggu ke depan. Dia mengerti bahwa dia salah karena memikirkan apa yang dia lakukan. Dan kita harus melakukan percakapan ini," katanya.