Fimela.com, Jakarta Sebagian besar dari kita mungkin berpikir bahwa berteman dengan seseorang yang pernah ada di hati kita adalah hal yang mudah buat dilakukan. Berteman dengan seseorang yang pernah membuat hati kita deg-degan rasanya adalah perkara yang sangat mudah. Tapi benarkah demikian?
Ketika kita telah menaruh perasaan ke seseorang, pernah dibuatnya merasa sangat nyaman dan bahagia, namun ternyata dia tak ada perasaan apa-apa ke kita, ini tentu sangat sakit. Ini tentu juga bikin kita merasa sangat baper dan kecewa. Walau pun kita sudah berusaha untuk melupakannya dan membuang jauh-jauh perasaan kita padanya, disadari atau tidak perasaan itu akan datang kembali dan mengusik kenyamanan kita.
Setelah ada perasaan, diakui atau pun tidak, akan sangat sulit bagi kita hanya berteman dengan sosok yang pernah kita suka. Meski sudah dibuang jauh-jauh, perasaan sayang dan suka kita ke dia nampaknya akan tetap menetap di dalam dada. Bahkan, setelah pertemanan yang kita jalin dengannya, itu justru membuat kita semakin nyaman dan tak ingin jauh darinya.
Saat kita jatuh cinta lantas kita berusaha membohongi perasaan sendiri dengan pura-pura bahagia tanpa kehadirannya, tentunya ini akan terasa lebih sakit. Semakin kita memungkiri perasaan yang ada, di situlah perasaan itu semakin berontak. Semakin kita tak mengakui perasaan kita, di situlah perasaan kita semakin besar dan mengesankan untuk si dia yang kita suka.
Berteman dengan seseorang yang kita suka dan tak pernah mengakui perasaan tersebut, ini akan membuat kita merasa merana. Apalagi, ketika dalam pertemanan itu kita bisa semakin dekat dengannya dan tahu banyak tentangnya. Pertemanan yang semakin dekat, ini bisa menimbulkan perasaan cinta dan kagum yang semakin besar.