Fimela.com, Jakarta Bagi pasangan suami istri, melakukan hubungan intim merupakan aktivitas yang penting dilakukan agar rumah tangga yang dibangun semakin romantis dan mengesankan. Berhubungan intim juga merupakan kebutuhan setiap pasangan suami istri agar keduanya semakin bahagia dan sehat secara fisik maupun psikis.
Walau begitu, saat istri mengandung atau hamil, banyak mitos yang cukup membuat takut pasangan suami istri untuk tetap melakukan hubungan intim. Melansir dari laman insider.com, ada beberapa mitos seputar berhubungan intim saat hamil.
Mitos tersebut antara lain adalah penetrasi bisa berbahaya bagi janin di kandungan, ada bercak yang muncul setelah berhubungan intim, orgasme bikin keguguran, janin di kandungan mengetahui hubungan yang dilakukan orangtuanya hingga mitos jika perempuan yang sedang hamil kehilangan hasrat buat melakukan hubungan intim.
Mengenai mitos di atas, sebaiknya tak terlalu dipercaya Sahabat Fimela. Profesor kebidanan dan kandungan Lauren Streicher dari Northwestern University mengungkapkan jika perempuan tidak akan kehilangan keinginan berhubungan intim selama hamil. Peningkatkan hormon selama kehamilan di trimester kedua justru akan membuatnya semakin bergairah saat berhubungan intim.
Kalau pun ada perempuan yang keinginan hubungan intimnya menurun atau menghilang, bisa jadi ini karena risiko morning sickness yang ia alami. Mual, pusing dan tubuh lemah karena morning sickness membuat perempuan kurang tertarik untuk melakukan hubungan intim. Tapi, jika morning sickness ini sudah tidak dirasakannya lagi seiring dengan bertambahnya usia kandungan, gairah seksnya bisa kembali normal.
Para ahli menyebutkan jika berhubungan intim selama kehamilan aman. Dengan catatan, hubungan intim ini dilakukan dengan posisi yang benar dan tepat. Melansir dari laman healthline, berhubungan intim dengan posisi misionaris selama kehamilan tidak dianjurkan. Jika masih ragu untuk melakukan hubungan intim selama kehamilan, Sahabat Fimela dan suami bisa mengonsultasikan hal ini pada dokter atau bidan ahlinya.