Fimela.com, Jakarta Apapun mimpi dan harapanmu tidak seharusnya ada yang menghalanginya karena setiap perempuan itu istimewa. Kita pun pasti punya impian atau target-target yang ingin dicapai di tahun yang baru ini. Seperti kisah Sahabat Fimela ini yang kisahnya ditulis untuk mengikuti Lomba My Goal Matters: Ceritakan Mimpi dan Harapanmu di Tahun yang Baru.
***
Oleh: Wini Nurul Permana - Bandung
Pergantian tahun menjadi waktu yang tepat bagi diri kita untuk memulai kembali. Menciptakan resolusi-resolusi baru atau melanjutkan impian-impian yang dulu sempat tertunda. Selain disambut dengan semaraknya kembang api, pergantian tahun juga harus kita rayakan dengan menciptakan resolusi diri.
Resolusi menjadi rentetan cita-cita atau impian yang ingin kita capai. Mempunyai cita-cita atau impian adalah sesuatu yang begitu penting dalam hidup. Ibarat menaiki sebuah kapal, cita-cita atau impian yang ingin kita raih menjadi penuntun bagi kapal tersebut untuk berlayar sampai akhirnya kita tahu di mana kapal kita akan berlabuh. Tetapi, seperti koin yang mempunyai dua sisi berbeda, pandangan setiap orang terhadap cita-cita pun berbeda. Bagi sebagian orang, cita-cita adalah tujuan hidup yang perlu dicapai dan bagi sebagaian yang lain, cita-cita hanyalah mimpi belaka.
Aku tidak ingin lagi menjalani hidup seperti air yang mengalir terus menerus mengikuti arus. Hidup tanpa impian atau cita-cita seperti sedang berdiam diri di tempat aku berdiri, entah ke mana aku harus berlari. Sedangkan yang lain berlomba-lomba menuju garis akhir. Ada yang berjalan perlahan dan begitu hati-hati dengan setiap langkah kakinya. Ada juga yang berjalan begitu cepat tanpa rasa takut. Ada yang sibuk ke sana-ke sini mencari peluang, ada pula yang bergegas menciptakan peluang. Ada yang berjalan begitu cepat hampir-hampir terjatuh, dan ada pula yang berlarian mengejar yang lain. Semua itu karena mereka tahu ke mana harus berlabuh. Dan aku akan menjadi salah satunya. Tidak lagi mengikuti arus yang ada.
Entah bagaimana aku memulainya. Terkadang imajinasi kita melayang terlalu jauh hanya karena kita terlalu mengikuti ego diri. Menginginkan hal-hal yang dicapai orang lain, padahal belum tentu diri kita menginginkan sepenuhnya. Bahkan kita seringkali membandingkan diri kita dengan orang lain. Bukan tidak mungkin untuk mencapai apa yang orang lain capai atau menjadi diri yang lain, lebih dari itu semua ada hal jauh yang lebih penting, dan mengenali potensi diri.
Setiap orang akan memaknai sukses berbeda-beda. Ada yang mengatakan sukses itu adalah lulus kuliah dengan cepat dan hasil yang memuaskan, ada juga yang mengatakan bahwa sukses adalah tentang memiliki pekerjaan sesuai dengan passion-nya. Ada juga yang mengatakan bahwa sukses adalah bepergian ke sana-sini mencari hiburan. Ada juga yang mengatakan sukses itu dikenal oleh banyak teman, dan masih banyak lagi makna-makna sukses yang lainnya. Untuk memaknai sukses versi diri kita sendiri, maka kita harus mengenali potensi diri yang kita miliki.
Aku memulai dari hal-hal yang paling sederhana yaitu menjalankan hobi atau kegemaranku seperti membaca buku setidaknya dua sampai tiga buku dalam sebulan dan menulis apapun yang bisa aku tuangkan dalam tulisan setidaknya setiap hari. Melalui hobi yang aku miliki, aku berharap bisa mendapatkan penghargaan dengan mengikuti lomba-lomba menulis. Hal lainnya yang ingin aku capai tahun ini adalah menabung! Uang yang aku tabungkan setiap harinya akan kugunakan untuk bepergian atau membeli barang-barang yang aku butuhkan atau bahkan barang-barang yang aku inginkan. Aku juga ingin menonton konser penyanyi-penyanyi yang aku sukai.
Selain mencapai hal-hal sederhana, aku juga ingin mencapai hal-hal yang luar biasa. Tahun ini aku ingin banyak meluangkan waktu untuk diriku sendiri. Selain menjalankan hobiku, aku juga ingin mengevaluasi diri. Memperbaiki diri dengan memenuhi kewajiban-kewajibanku kepada Sang Pencipta. Banyak bersyukur atas segala hal yang telah aku dapatkan. Lebih banyak mendengarkan daripada berbicara. Membantu sesama dengan memberikan barang-barang yang tersimpan lama karena tidak ku gunakan, dan hal-hal lainnya yang bermanfaat.
Selain mencapai impian-impian yang membuat diri sendiri bahagia, aku juga ingin membagikan kebahagiaan kepada orang lain terutama kepada keluarga. Aku ingin menjadi Sarjana Ilmu Komunikasi tahun ini dengan predikat cumlaude. Semua impianku adalah tentang bagaimana aku bisa mencapai kebahagiaan dan membagikannya kepada yang lain. Bukankah pada akhirnya kita semua menginginkan kebahagiaan? Mungkin ini adalah caraku memaknai sukses; hidup dengan rasa bahagia karena aku menjalani apa yang aku mau.
Meraih impian tidak semudah kita menuangkannya dalam tulisan. Imajinasi kita akan impian-impian yang kita inginkan akan berlarian ke sana-sini meraih ini dan itu, dan tanpa ragu tangan kita akan menuliskannya. Hanya pikiran yang terkadang membatasi diri, “Mungkin nggak, ya?” Dalam proses mencapai impian-impian, aku akan menemukan hambatan-hambatan. Tetapi, yang terpenting sekarang adalah aku tidak menyerah dan terus menikmati setiap proses yang aku jalani.
Suatu hari nanti mungkin aku akan gagal. Kegagalan; ketika aku terjatuh, aku hanya perlu berdiri lagi dan menyusun kembali rencana. Setiap hambatan yang aku lalui, aku akan selalu percaya bahwa di tempat lain terdapat peluang yang bisa aku temui. “Orang-orang yang berhasil di dunia ini adalah orang-orang yang bangun dan mencari situasi yang mereka inginkan dan jika tidak dapat menemukannya, mereka menciptakannya,” begitu kata George Bernard di dalam salah satu buku kesukaanku. Aku mempunyai begitu banyak impian, dan tahun ini aku akan memberi impian tersebut kesempatan untuk terwujud; setidaknya satu impian dari banyaknya impian-impianku yang lain.