Fimela.com, Jakarta Di sela-sela aktivitas, gorengan menjadi camilan favorit kebanyakan orang Indonesia. Namun sadarkan jika terlalu banyak mengonsumsi gorengan bisa meningkatkan kadar kolesterol dalam tubuh?
Jika memang tidak bisa melepaskan diri dari gorengan, cobalah untuk mengganti minyak goreng yang digunakan dengan minyak jagung. Sama seperti minyak zaitun dan minyak canola, minyak jagung merupakan ekstraksi dari bahan rendah lemak seperti jagung.
Minyak jagung sendiri memiliki kandungan lemak jenuh yang rendah sehingga mengontrol kadar kolesterol dalam tubuh. Bedanya dengan minyak zaitun adalah hanya soal popularitas. Di mana masyarakat Eropa sudah memperkenalkan minyak zaitun terlebih dahulu ke dunia. Sementara minyak jagung banyak digunakan di Amerika.
Selain rendah akan kandungan lemak jenuh, minyak jagung juga diperkaya dengan omega 3. Fungsinya untuk membantu menurunkan kolestrerol sehingga cocok dikonsumsi bagi penderita stroke dan jantung.
What's On Fimela
powered by
Disarankan untuk tidak digunakan deep fried
Soal rasa, minyak jagung tidak kalah enak dengan minyak goreng biasa. Justru penggunaan minyak jagung dalam masakan akan memberikan aroma wangi yang menggugah selera. Beberapa restoran Jepang menggunakan minyak jagung untuk menggoreng tempura karena membuat tempura lebih renyah dan wangi.
Penggunaan minyak jagung sendiri dianjurkan hanya untuk menumis, salad dressing, dan pemanggangan daging. Sementara tidak dianjurkan untuk deep fried.
Pada dasarnya, baik menggunakan minyak goreng biasa maupun minyak jagung dalam deep fried akan membuat lebih banyak lemak jenuh dalam minyak. Sehingga manfaat minyak jagung tidak bisa dirasakan.