Fimela.com, Jakarta Apapun mimpi dan harapanmu tidak seharusnya ada yang menghalanginya karena setiap perempuan itu istimewa. Kita pun pasti punya impian atau target-target yang ingin dicapai di tahun yang baru ini. Seperti kisah Sahabat Fimela ini yang kisahnya ditulis untuk mengikuti Lomba My Goal Matters: Ceritakan Mimpi dan Harapanmu di Tahun yang Baru.
***
Oleh: M - Tangerang Selatan
Tahun baru adalah awal yang baru. Sebagian besar orang ada yang sibuk membuat resolusi (sampai lupa review resolusi yang sudah dibuat tahun lalu), ada juga yang asyik berpesta.
Aku selalu menghabiskan malam tahun baruku di rumah. Alasannya karena tiga hal, yaitu aku tidak suka keramaian, anjingku kasihan kalau di rumah sendiri (karena takut suara petasan), dan pesan ayah untuk tidak pergi ketempat ramai (takut ada bom). Biasanya aku di kamar me-review goals tahun berjalan dan memikirkan goals yang ingin kucapai di tahun depan.
Berbeda dengan tahun ini, aku menghabiskan malam tahun baruku dengan memayet kebaya dengan Ibu. Aku memang selalu suka dengan hal tentang seni mulai dari mewarnai coloring book anti stres, belajar menggambar dengan cat air, sampai menjahit. Tetapi, aku selalu terkendala dengan waktu dan tekad yang kuat. Aku bertekad untuk melakukan apapun yang aku suka sesibuk apapun itu. Tidak menghabiskan waktu di kasur untuk berkutat dengan handphone di hari Minggu dengan dalih aku sudah lelah dengan kegiatan seminggu ini.
Awal tahun 2019 berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. Aku meninggalkan pekerjaan tetapku karena alasan tertentu. Banyak orang menyesalkan keputusanku karena kantor lamaku merupakan perusahaan multinasional yang memberikan insentif cukup besar. Tapi nyatanya, bekerja tidak sesederhana itu. Dulu aku bisa dikatakan ambisius dengan tujuanku. Aku ingin bekerja di suatu perusahaan hingga umur 30 tahun agar bisa menabung, membeli rumah, dan membuka usaha sendiri. Tetapi, aku melupakan kesehatan tubuh dan mentalku. Ambisiku sekarang tidak sebesar dulu, aku hanya ingin mencari pekerjaan dengan tempat yang nyaman dan menjunjung nilai “balance of life”.
Aku memotivasi diriku untuk lebih percaya diri dan tidak mudah menyerah. Penolakan di beberapa perusahaan idaman bisa kujadikan pelajaran. Saat ini, aku mencari penghasilan dari bekerja sebagai freelance writer dan consultant. Mungkin ini adalah salah satu cara Tuhan juga untuk mewujudkan goals utamaku di tahun 2019, yaitu lulus S2 tepat waktu. Aku bisa fokus belajar agar dapat nilai bagus di setiap mata kuliah dan tentu saja menyelesaikan tesis.
Hal lain yang tidak pernah absen dari new year resolution adalah berkontribusi untuk kesejahteraan hewan dan kelestarian lingkungan. Mungkin terdengar klise bagi sebagian orang karena tidak bisa diukur pencapaiannya. Tapi, aku sangat peduli dengan kondisi lingkungan sekarang yang semakin memburuk. Banyak hewan yang ditemukan mati karena memakan sampah plastik. Bencana alam seperti banjir terjadi di mana-mana.
Sejak dua tahun lalu, aku aktif menjadi orangutan adopter di salah satu orangutan foundation di Indonesia. Tahun lalu, aku membiasakan diri untuk mengurangi penggunaan tisu berlebihan dan membawa tumblr kemanapun aku pergi. Thank God, it worked! Tahun ini, aku akan berhenti menggunakan sedotan plastik dan menggantinya dengan sedotan stainless.
Aku percaya bahwa setiap tujuan hidup yang kubuat akan memberikan dampak positif setidaknya bagi diriku. Kesulitan yang aku alami dan kondisi yang tidak sesuai harapan adalah proses pendewasaan diriku. Jadi, aku harus lebih bersabar dan tidak boleh menyerah. Kalau kata quote dari Phillip Sweet, "Stay true to yourself, yet always be open to learn. Work hard, and never give up on your dreams, even when nobody else believes they can come true but you. These are not cliches but real tools you need no matter what you do in life to stay focused on your path."
Terakhir, aku ingin mengajak semua pembaca Fimela untuk mengurangi penggunaan plastik. I do really believe that every small act that we do will give big impacts to our environment. So, lets do it together!
Thank you.