Fimela.com, Jakarta Belakangan ramai kembali isu eksploitasi terhadap anak-anak artis yang memiliki akun Instagram dan menerima endorsement. Isu ini terkuak lagi saat Tyas Mirasih dilaporkan terkait eksploitasi terhadap anak asuhnya, Amandine.
Bicara mengenai eksploitasi anak khususnya melalui media sosial, tentu saja harus menilik banyak sisi. Sebagaimana yang dijelaskan oleh pemerhati anak, Seto Mulyadi atau akrab disapa Kak Seto.
What's On Fimela
powered by
"Kalau menurut saya supaya anak gak terlalu diekspos. Karena gak selamanya anak-anak itu siap. Bisa juga mengganggu keamanan dan konsentrasi belajarnya," tutur Seto Mulyadi kepada Fimela.com, Selasa (22/1/2019).
Pria yang menggawangi Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI) ini melanjutkan bahwa seseorang bisa dituding melakukan eksploitasi ketika sudah terpenuhi beberapa syarat. Salah satunya ketika ia melanggar hak-hak anak tersebut.
"Jika ada pemanfaatan untuk kepetingan orang lain, termasuk orang tua, baik untuk pemenuhan ekonomi atau popularitas. Sementara hak-hak anak seperti istirahat, lalu pendidikannya terganggu," tukas Kak Seto tak hanya menyikapi kasus Tyas Mirasih.
Eksploitasi atau Penyaluran Bakat Anak?
Seto menambahkan bila apa yang terjadi pada kalangan anak-anak artis juga harus disikapi dengan bijaksana. Pasalnya, batas antara penyaluran bakat anak dan eksploitasi menurut Kak Seto setipis kulit bawang.
"Ini saya bilang beda antara eksploitasi dan untuk mengembangkan bakat anak sangat tipis, setipis kulit bawang. Makanya harus hati-hati. Seperti contoh anak-anak artis, ketika melakukan sesuatu, seharusnya bukan karena ambisi atau demi popularitas orangtua," ujar Seto.
Keterlibatan psikolog independen juga bisa menjadi alternatif untuk mengetahui psikologis anak. "Harus ada perlindungan terhadap anak atas eksploitasi dan di sisi lain bisa ada pemenuhan atas tumbuh kembang anak," ujarnya.
"Selanjutnya bisa saja menggunakan jasa psikolog independen untuk mengukur bagaimana kenyamanan anak. Ada surat pernyataan atau keterangan bahwa apa yang dilakukan adalah penyaluran bakat untuk anak saja," tandas Kak Seto.