Bekerja Sesuai Porsi, Luangkan Waktu untuk Keluarga dan Diri Sendiri

Endah Wijayanti diperbarui 07 Apr 2021, 15:57 WIB

Fimela.com, Jakarta Apapun mimpi dan harapanmu tidak seharusnya ada yang menghalanginya karena setiap perempuan itu istimewa. Kita pun pasti punya impian atau target-target yang ingin dicapai di tahun yang baru ini. Seperti kisah Sahabat Fimela ini yang kisahnya ditulis untuk mengikuti Lomba My Goal Matters: Ceritakan Mimpi dan Harapanmu di Tahun yang Baru.

***

Oleh: Venny - Cengkareng

Seperti tahun–tahun sebelumnya, setiap memasuki tahun baru saya selalu mempunyai target yang harus dicapai dalam tahun baru ini. Bukan saja mengenai karier, keluarga, pertemanan tetapi dalam segi perubahan positif dalam diri saya. Maka dalam tahun baru ini target saya adalah:

1. Menjadi pribadi yang lebih sabar dan tenang

Sabar dan tenang dalam menghadapi masalah atau pun nyinyiran orang adalah salah satu target yang cukup sulit untuk saya lakukan mengapa? Karena saya adalah tipe orang cukup ekspresif dalam mengungkap kan rasa ketidaksukaan atau merasa itu tidak benar contohnya ketika saya mendengar si A berbicara sesuatu yang tidak benar mengenai saya atau pun orang terdekat saya maka saya lebih cenderung akan menegur orang tersebut tentunya dengan emosi sehingga terkadang akan menimbulkan perselisihan.

Maka dari itu niat dan tekat untuk berubah adalah salah satu one of my goal matters in 2019.

Tentunya tidaklah mudah untuk memulainya tetapi kita bisa memulai nya dengan selalu berdoa sebelum memulai aktivitas dan mendengarkan musik untuk membuat mood yang baik sebelum melakukan aktivitas lainnya (Good Mood Good Day).

Penting sekali dalam melakukan pekerjaan kita dalam suasana hati yang baik sehingga dalam melakukan sesuatu tindakan atau berfikir akan lebih mudah dan tidak bertindak gegabah.

2. Menjadi seorang istri yang baik

Menjadi seorang istri yang baik menjadi salah satu target saya dalam pencapaian perubahan yang lebih baik di tahun 2019 mengapa? For your information saya adalah seorang karyawati, seorang ibu dengan 2 anak dan seorang istri dengan suami yang mempunyai pekerjaan yang tidak tetap. Saya harus menjelaskan latar belakang saya dikarenakan secara tidak langsung saya menjadi tulang punggung untuk keluarga saya. Tentunya tanggung jawab tersebut cukuplah berat tetapi dengan kemapanan pekerjaan yang saya miliki membuat saya sedikit sombong terhadap suami saya sehingga saya lupa bahwa seorang istri haruslah menghormati suaminya. Tetapi saya tersadar bahwa saya tidaklah bisa mendapatkan pekerjaan yang mapan tanpa adanya dukungan dari suami saya.

 

Ilustrasi./Copyright unsplash.com/liana mikah

3. Menjadi seorang ibu yang baik dan teladan

Menjadi seorang ibu tidaklah mudah apalagi harus menjadi ibu sambil bekerja tentunya kalian semua sudah mengetahui bahwa anak–anak lah yang akan paling dirugikan tetapi dengan situasi dan kondisi perekonomian yang sulit, mau tidak mau saya harus bekerja untuk menghidupi anak–anak dan keluarga.

Sering sekali saya melupakan kewajiban saya sebagai seorang ibu untuk selalu menemani dan mengajari anak–anak di kala mereka sedang belajar, mendidik anak di kala mereka melakukan kesalahan, memberikan pujian kepada mereka di kala mereka melakukan sesuatu yang baik. Banyak momen di mana saya merasa anak–anak membutuhkan sosok ibu tetapi saya tidak ada untuk mereka sehingga saya tersadar bahwa waktu tidak akan pernah bisa berputar kembali, anak–anak ketika dilahirkan di dunia ini tidak dapat memilih orang tua seperti apa nantinya. Sehingga saya tersadar untuk memulai mendekatkan diri dengan anak–anak, bermain bersama dan bahkan berdoa bersama.

4. Menjadi pekerja yang bijak dan sukses

Kok rasanya kata bijak ini agak janggal yah, ada alasan di balik kata bijak ini. Pernah dengar kalimat, “Pulanglah kerja sesuai waktunya”? Kata–kata ini menjadi pergumulan di hati saya belakangan ini. Mengapa? Karena saya seorang workaholic. Bekerja is my passion. Ketika saya bekerja saya dapat melupakan sejenak masalah dan kesedihan saya. Ketika bekerja saya menemukan waktu di mana saya dapat menjadi diri sendiri but ternyata saya salah, “Work is a never ending process," “Interest of client is important so is your family," “A person who stays late at the office is not a hardworking but a fool who does not know how to manage time work."

Dari kata–kata tersebut sudah cukup membuat saya tersadar bahwa dunia saya bukanlah sekadar bekerja masih ada keluarga yang menunggu di rumah, masih ada teman–teman yang menunggu kabar dari kita dan tentunya masih ada cucian menumpuk di rumah hehe.

Bekerjalah sesuai porsi ketika kita harus bekerja keras tetapi tidaklah juga kita lupa membagi waktu untuk diri sendiri, keluarga, dan teman–teman.

Empat poin diatas menjadi goal matters saya di tahun 2019 ini, tidaklah mudah untuk kita jalani tetapi tidak ada usaha yang sia–sia jika kita sudah berniat dan berusaha untuk mewujudkannya tentunya jangan lupa berdoa selalu karena Tuhan selalu mempunyai rencana yang indah pada waktu yang tepat. Mudah–mudahan cerita dan sharing ini dapat membuat kita menjadi pribadi yang lebih baik lagi kedepan dan bermanfaat.