Fimela.com, Jakarta Menjadi perempuan memang serba salah. Apalagi jika hal tersebut berhubungan dengan uang dan pasangan. Salah dalam mengambil keputusan bisa dicap sebagai perempuan matre hanya karena mencoba bersikap untuk realistis. Hmm, perempuan bersikap realistis karena memang mementingkan masa depannya.
Well, berikut ini adalah alasan mengapa perempuan bersikap realistis dalam hubungan. Yuk, simak penjelasanya di bawah ini.
1. Dalam satu hubungan cinta saja tidak cukup, tapi juga butuh uang
Mustahil dalam satu hubungan tidak membutuhkan uang. Namun berapa besar uang yang dibutuhkan dalam satu hubungan adalah pilihan. Sesekali menginginkan untuk kencan di tempat yang mewah tidak ada salahnya. Menuntut pasangan untuk bekerja, karena masa depan tidak hanya beban satu orang saja tapi bersama bukanlah sikap matre tapi pilihan untuk realistis dalam berhubungan.
2. Kami menuntut pasangan bekerja keras bukan hanya untuk menyenangkan kami, tapi untuk bahagia bersama
Seringkali pasangan merasa kesal karena perempuan terkesan 'cerewet' saat pasangannya menganggur dan terkesan bermalas-malasan. Well, kami hanya ingin memberi tahu bahwa hidup itu keras dan mahal. Ada banyak hal yang memang harus diusahakan dengan keras dan tidak cukup diaraih hanya dengan kata-kata.
Menjadi cambuk dan penyemangat untuk pasangan bukan hal yang buruk bukan?
3. Karena pria mapan akan bertanggungjawab penuh pada keluarganya
Banyak orang beranggapan, perempuan memilih pria mapan hanya karena tidak ingin hidup susah. Salah besar, bagi perempuan realistis dalam memilih pasangan sangat penting. Bagi kami memiliki pasangan mapan adalah jaminan bahwa ia dapat bertanggungjawab kepada keluarganya. Tidak ada lagi rasa khawatir akan masa depan.
Pria mapan juga memiliki perencanaan yang baik. Keuntungannya ia memiliki bekal yang selangkah lebih maju. Tidak terkecuali proteksi pada dirinya dan juga keluarganya. Jadi bukan karena matre perempuan memilih pria mapan tapi karena ingin bersikap realistis.
Matre adalah tuntutan sedangkan realistis adalah kecukupan dan mencukupkan. Menjadi perempuan yang realistis itu penting. Jadi, sudah bersikap realistiskah Sahabat Fimela saat ini?