Fimela.com, Jakarta Kokedama, bagi sebagian orang nama yang satu itu mungkin terdengar asing, tapi tidak untuk mereka yang tertarik dengan dunia tanaman hias. Kokedama adalah salah satu teknik menanam yang berasal dari Jepang dan boleh dikatakan kalau teknik yang satu itu merupakan turunan dari teknik menanam bonsai.
Seperti bonsai, Kokedama memang berukuran tidak terlalu besar sehingga itulah yang menjadi daya tarik mengapa tanaman Kokedama digilai oleh masyarakat ibu kota. Tidak perlu lahan yang luas untuk menanamnya, cukup dengan media tanam pengganti pot, yakni lumut. Tidak heran juga kalau tanaman ini disebut sebagai tanaman yang sangat ramah lingkungan.
Di Indonesia sendiri Kokedama erat kaitannya dengan seorang perempuan, ibu satu anak yang sehari-harinya berprofesi sebagai dosen mata kuliah Ecology Green Tourism & Enterpreneur di Sekolah Tinggi Pariwisata Trisakti, Nelza Yesaya Hehamahua. “Akhir 2015 saat aku sedang hamil kan tidak ada kegiatan. Kebetulan suami memang dinas di Jepang, dari situlah aku mulai mengenal Kokedama,” terang Nelza kepada Fimela.com.
What's On Fimela
powered by
Ia pun memperkenalkan tanaman Kokedama lewat bisnis yang diberi nama Emillie Garden, indoor plants design, urban landscape design & souvenir. “Emillie sendiri itu nama anakku. Jadi di Emillie kita menawarkan beberapa solusi green lifestyle dan green living yang menjadi fokus utama,” jelas Nelza.
Nelza mengakui ketertarikannya dengan Kokedama karena tanaman tersebut tidak hanya dapat mempercantik ruangan tetapi juga bisa mendetoks udara serta dapat membuat seseorang yang melihatnya menjadi “happy”. Namun memang ada yang membedakan antara Kokedama yang berasal dari Jepang dengan Kokedama dari Indonesia yang dibuat oleh Nelza.
“Kalau di Jepang itu lumut yang digunakan adalah lumut hijau, tapi karena di Indonesia beriklim tropis kita berinovasi menggunakan lumut hitam yang dari hutan tropis. Waktu aku pertama kali buat memang belum ada yang buat dan mulailah akhirnya kita mencoba Kokedama dengan lapisan lumut hitam,” ungkap Nelza.
Tak disangka ternyata banyak orang yang tertarik dengan tanaman Kokedama yang dibuat oleh Nelza. “Tadinya nggak niat dijual. Iseng aja saya foto unggah ke Instagram karena Instagram Emillie memang belum ada profile picture-nya dan ternyata dari situ mulai banyak banget orang yang tertarik, banyak yang pesan dan lumayan jadi booming juga saat itu,” jelas Nelza.
Kokedama, Tanaman yang Mudah Dirawat
Nelza Yesaya Hehamahua tidak menyangka kalau Kokedama hasil inovasinya menarik perhatian banyak orang. Boleh dibilang kalau berkat Kokedama yang dibuat oleh Nelza kini banyak orang yang menemukan solusi untuk lahan hijau di rumah. “Klien aku sering curhat, masalah utama mereka adalah lahan di Jakarta yang sempit. Klien pengin di rumahnya itu ada yang hijau-hijau, meskipun sebenarnya spacenya tidak memungkinkan,” cerita Nelza.
Dari situlah Nelza mulai menawarkan tanaman Kokedama sebagai solusi untuk para kliennya yang menginginkan rumahnya menjadi lebih hijau. “Kokedama sendiri artinya bola lumut. Bentuknya unik, aneh dan lucu. Jadi kalau diletakkan di dalam rumah memang bagus. Sehingga itulah yang membuat banyak orang tertarik.”
Tidak hanya itu, menurut Nelza banyak orang yang tertarik dengan tanaman Kokedama lantaran tanaman tersebut mudah sekali untuk dirawat. “Kokedama hanya perlu seminggu sekali untuk disiram. Nggak hanya itu, sekarang sedang tren tanaman Kokedama menjadi souvenir untuk berbagai acara,” pungkas Nelza.
Pengin tahu lebih banyak tentang cerita sukses Nelza Yesaya Hehamahua? Jangan ragu daftarkan diri kamu untuk menjadi bagian dalam acara Fimelahood sharing session yang menghadirkan Nelza. Acara sendiri akan diadakan pada Sabtu, 26 Januari 2019 di KLY Head Office, Menteng, Jakarta. Pukul 13.00 WIB hingga 15.00 WIB. Terbatas! Informasi lengkapnya klik di sini.