Bolehkah Ibu Tidur Bersama Bayi? Perhatikan Risikonya!

Febi Anindya Kirana diperbarui 21 Jan 2019, 12:50 WIB

Fimela.com, Jakarta Biasanya ibu tak akan melepaskan atau membiarkan bayinya tidur sendiri tanpa pengawasan. Hal ini sangat wajar, karena bayi memang butuh diawasi 24 jam sehari untuk memastikan ia baik-baik saja dan kebutuhannya terpenuhi.

Salah satu cara mengawasi bayi adalah dengan tidur bersamanya. Ibu akan menyanding anaknya di tempat tidur yang sama untuk berjaga-jaga. Namun apakah baik membiasakan bayi tidur bersama ibunya?

Bayi memang butuh sentuhan dan kehangatan ibu, namun bukan berarti ibu bisa tidur seranjang dengan bayi untuk waktu lama. Dilansir dari Kids Health.org, ibu boleh satu kamar tidur dengan bayi, namun lebih baik tidak tidur di satu ranjang. Hal ini dilakukan untuk mencegah sindrom kematian mendadak pada bayi (SIDS) pada bayi dan kematian yang berhubungan dengan tidur pada bayi. Risiko semakin besar jika ibu adalah perokok.

Banyak ibu yang setuju tidur bersama bayi mengungkapkan bahwa tidur dengan bayi akan membuatny lebih cepat tidur, memudahkan ibu menimang dan menenangkan bayi dan menjaga ikatan ibu-bayi lebih baik.

Namun ibu yang memilih tidur bersama bayi bisa membahayakan bayi itu sendiri karena ibu bisa menindih bayi tanpa sengaja saat sedang tertidur lelap. Para ahli setuju bahwa tidur dekat dengan bayi adalah hal bagus untuk dilakukan, namun sebaiknya tidak menyandingnya langsung di tempat tidur.

Bayi juga bisa tertindih barang-barang di sekitarnya yang lebih besar seperti bantal, selimut, guling, terjepit atau justru terjatuh dari tempat tidur.

Para ahli menyarankan untuk lebih amannya, ibu boleh tidur dekat bayi namun di ranjang yang berbeda. Sediakan ranjang bayi sendiri di dalam kamar tidur. Dengan begini, ibu bisa tidur dengan nyaman tidur tanpa kahawatir membahayakan bayinya sendiri.