Fimela.com, Jakarta Isu ras di Amerika Serikat memang masih menjadi perhatian. Terlebih pada masyarakat non-kulit putih. Salah satu isu ras yang baru terjadi dirasakan oleh jurnalis muslim Noor Tagouri menddapatkan perlakukan tidak mengenakkan dari Vogue Magazine.
Vogue salah menuliskan namanya dalam keterangan foto bersama Tagouri sebagai perempuan muslim lainnya yaitu Noor bukhari seorang aktris, sutradara, dan model asal Pakistan.
Pengalaman ini sangat membuat patah hati Noor Tagouri. Ia membagikan pengalamannya lewat akun instagramnya @noor. Pada postingan-nya, Noor mengungkapkan dirinya sangat patah hati dan hancur karena telah menunggu dirinya hadir di Vogue selama satu bulan.
Pada video ini terlihat wajah Tagouri sangat senang dan bersemangat ketika membuka majalah melihat fotonya terpampang dalam satu halaman Vogue. Ia bahkan memamerkan kepada teman yang mengabadikan momen tersebut dalam video, dirinya tampil stylish mengenakan busana dari Givenchy.
Namun ketika ia memperhatikan keterangan pada foto, sungguh raut kekecewaan tidak bisa dibohongi terlihat dari wajahnya. Tertulis pada keterangan foto menyebutkan diri aktris, sutradara, dan model dari Pakistan.
"Saya sangat patah hati dan hancur. Seolah-olah hatiku sakit. Saya sudah menunggu untuk membuat pengumuman ini selama sebulan. Salah satu mimpi saya untuk tampil di American @VogueMagazine menjadi kenyataan. Tapi nama saya salah sebagai aktris Pakistan bernama Noor Bukhari," tulisnya pada keterangan video yang dibagikan lewat akun @noor, Kamis (17/1).
Permintaan maaf Vogue
Menanggapi hal ini, Vogue mengungkapkan penyesalan dan permintaan maaf mereka lewat akun instgaram resminya @voguemagazine. Vogue merasa sangat senang bekerja sama pemotretan dengan Noor Tagouri. Vogue meminta maaf telah salah menuliskan nama dan profil Tagouri.
"Kami sangat senang pada kesempatan untuk memotret Tagouri dan menyoroti pekerjaan penting yang dia lakukan, dan telah salah mengartikannya adalah langkah yang salah. Kami akan mencoba untuk lebih bijaksana dan berhati-hati dalam pekerjaan kami ke depan, dan kami meminta maaf atas segala rasa malu yang disebabkan Tagouri dan Bukhari," tulis Vogue.